Agustus 2020 - kangzainfuad.com expr:class='data:blog.pageType' itemscope='itemscope' itemtype='https://schema.org/WebPage'>

Senin, 31 Agustus 2020

Profil web


Web ini dikelola sebagai bagian dari upaya mensyi’arkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis dengan harapan menghadirkan manfaat (tambahan informasi) bagi pembaca.

Bagi pembaca yang akan bershilaturohim dengan penulis bisa berkunjung ke alamat kami di Jl. Akordion Utara Maharaja Residen B-2 Tunggulwuung Lowokwaru Kota Malang. Atau melalui email zainfuad57@gmail.com.

Semoga kehadiran web ini membawa manfaat dan berkah bagi pembaca. Selamat menikmati..!

Laporan Kegiatan Santunan Yatim-Piatu RT-19


Alhamdulillah, kegiatan Santunan Anak Yatim-Piatu dalam Rangka menjalankan sunnah Rasulullah saw, sunah kemulyaan bulan Muharam sudah terlaksana dengan lancar, walau dalam keadaan terbtas dan sangat sederhana.

Sebagaimana rencana, kegiatan dilaksanakan tepat setelah sholat Maghrib dengan MC sekaligus pembukaan oleh Pak Roomi dari Maharaja. dilanjutkan dengan sambutan atasnama warga RT-19, Bapak Ahmad Zain Fuad (Ketua RT-19).

dalam sambutan itu, yang kami sampaikan ucapan terimakasih dan mohon do'a kepada anak Yatim-Piatu sekaligus wali yatim yang hadir untuk Keharmonisan, kesehatan, keberkahan rizky dan kehidupan warga seluruh warga RT-19.

kegiatan ini ditutup dengan Do'a oleh Tokoh Masyarakat, Pak Slamet.

sebelum acara ramah tamah, pak supri selaku koordinator kegiatan memandu kegiatan pembagian santunan kepada Yatim-Piatu sejumlah 20 anak berupa uang tunai Rp. 100.000, sembako berupa Beras, dan Nasi Kotak.

walau acara tidak semewah dan bingkisan untuk yatim tidak sebanyak tahun lalu, Alhamdulillah kegiatan istiqomah di lingkungan RT-19 ini terlaksana dengan penuh hidmat, sebagaimana Protokoler  yang sudah ditentukan, kegiatan terlaksana sejak pembukaan sampai akhir tidak lebih dari 30 menit.

Adapun dana yang terkumpul Rp. 3000.000,- dengan rincian sumber dana donatur sebagai berikut ;

1. Hamba Allah....500.000,-
2. Bpk. Sumitro...250.000,-
3. Bpk. Rifqi Indra...500.000,-
4. Hamba Allah (maharaja)...300.000,-
5. Bpk. Niswan (Mutiara Jingga residence)...450.000,-
6. Sdr. Firman Jati Pamungkas (GA)...250.000,-
7. Hamba Allah (maharaja)...350.000,-
8. hamba Allah (de Prima) 400.000

Demikian laporan kegiatan Santunan Yatim-Piatu di lingkungan RT-19 kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.

Semoga Allah swt. menerima Amal sedekah bapak/ibu, membawa keberkahan RT-19,  dikuatkan Iman dan taqwanya. Amiiin.

Malang, 01 September 2020

Ketua RT-19

Ahmad Zain Fuad.

Sabtu, 22 Agustus 2020

Amalan Sunnah di Bulan Muharam


Bulan Muharam merupakan bulan mulia diantara bulan-bulan yang lain, dimana Allah swt memberikan keistimewaan pada 4 (bulan) agar umat Islam mampu memanfaatkan bulan-bulan mulia itu untuk melakukan amaliyah ibadah dengan kualitas yang lebih baik diabandingan bulan-bulan yang lain, sebagaimana Allah swt. berfirman  dalam Al Quran surat at Taubah ayat 36 yang berbunyi:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (36)

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah SWT ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antara empat bulan haram (bulan Dzulqo’idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam empat bulan mulia itu dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (At-taubah: 9:36).

Dalam sebuah hadis Rasulillah saw. dari sahabat Abi Bakrah mengenai keutamaan bulan Muharram, yang berbunyi sebagai berikut:

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ  قَالَ «الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.

Artinya: Dari Abi Bakrah dari Rasulullah, bersabda: “Sesungguhnya masa berputar seperti hari saat Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun adalah 12 bulan, di antaranya ada empat bulan yang mulia. Yang tiga secara beriringan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, dan Rajab yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.” (HR al-Bukhari 5550 dan Muslim 4477).

Kehadiran bulan-bulan yang mulia ini tentu jangan sampai terlewatkan, khususnya di Bulan Muharam ini. Amaliah sunnah yang di contohkan oleh Rasulullah saw dan diamalkan para sahabat serta Ulama'-'ulama Salafus Sholih menjadi pijakan kita agar apa yang kita amalkan bernilai Ibadah yang diterima oleh Allah swt. diantara amalan-amalan tersebut adalah :


1. Puasa di bulan Muharam
Rasulillah saw. bersabda;
 النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمِ.

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram.”

dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda;
 قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَوْمُ يَوْمٍ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ غَيْرِهِ وَصَوْمُ يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ.

Artinya :
“Puasa satu hari di Bulan Muharram itu lebih utama daripada puasa 30 hari di bulan lainnya, dan puasa satu hari di Bulan Ramadan itu lebih utama daripada puasa 30 hari di Bulan Muharram.”
2. Memperbanyak berdzikr dan do'a 'Asyuro.

Pada hari Asyuro’ dianjurkan untuk membacaحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْر  sebanyak 70 kali pada waktu setelah Maghrib. Setelah itu membaca doa di bawah ini sebanyak tujuh kali.

دُعَاءُ عَاشُرَاءَ

بسم الله الرحمن الرحيم. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ, لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّاَ إِلَيْهِ, سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَآمَّاتِ كُلِّهَا, نَسْأَلُكَ السَّلَا مَةَ كُلَّهَا بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلّاَ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, نِعمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم.

Selain itu, pada hari Asyuro’ juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Anjuran ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Imam Turmudzi dari jalur Abi Qatadah dari Rasulullah SAW bersabda :

حدثنا قتيبة و أحمد بن عبد الضبي قالا حدثنا حماد بن زيد عن غيلان بن جرير عن عبد الله بن معبد عن أبي قتادة : أن النبي صلى الله عليه و سلم قال صيام يوم عاشوراء إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله

Bahwa hadis di atas menunjukkan bahwa Nabi SAW bersabda mengenai keutamaan puasa hari Asyuro’ (10 Muharram) yaitu mengahapus dosa satu tahun yang sebelumnya.

Di samping melakukan puasa Asyura ini juga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (hari Tasu’a). Anjuran ini dengan alasan agar tidak menyerupai puasa kaum Yahudi, seperti diceritakan dari sahabat Ibnu Abbas, beliau berkata,
“Ketika Rasulullah datang ke Madinah, beliau melihat orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari ‘Asyuro. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka pun menjawab, ‘Hari ini adalah hari yang baik. Hari di mana Allah SWT menyelamatkan kaum Bani Israil dari musuhnya, kemudian Nabi Musa berpuasa pada hari itu.’ Rasulullah menanggapi seraya berkata, ‘Aku lebih berhak daripada kalian.'”
Kemudian Rasulullah berpuasa pada hari itu–dalam suatu riwayat karena mengagungkan Nabi Musa-dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa.

selain amalam-amalan tersebut, amalan yang lain:
3. menyambung silaturrahim,
4. Bershadaqah,
5. Mandi,
6. Memakai celak mata,
7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal),
8. Menjenguk orang sakit,
9. Menambah nafkah keluarga,
10. Memotong kuku,
11. Mengusap kepala anak yatim,
12. Membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Beberapa amalan-amalan sunnah tersebut, sejak zaman Rasulillah saw. sampai saat ini masih diamalkan oleh seluruh umat Islam Aswaja di seluruh dunia. semua itu diamalkan dalam rangka agar lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. hati semakin dekat dan tentram dalam mengawali tahun baru dan menyongsong hari-hari berikutnya.

Ketentraman akan senantiasa hadir, jika dalam setiap perilaku diawali dengan niat yang baik, dalam prosesnya dijalani dengan diiringi hati tawakkal dan berdo'a kepada Allah swt. karena semua yg terjadi dan yang akan terjadi tiada yg mampu merubah kecuali atas kehendak Allah swt. maka, di Momen bulan mulia (Muharam) ini menjadi saat yg tepat dengan mengamalkan amalan-amalan yang mampu mendekatkan diri kepada Allah swt.

Jumat, 21 Agustus 2020

Refleksi: Hakikat Tahun Baru

Rasulullah saw.bersabda:
الاستقامه خير من الف كرامه
istiqomah lebih baik dari seribu karomah.
Amalan istiqomah ini mudah dilaksanakan bagi mereka yang memiliki i'tikad yang kuat untuk melakukan kebaikan, dan tentunya tidak mudah bagi mereka yang tidak memiliki i'tikad yang kuat, maka beruntunglah yang selama ini istiqomah melaksanakan amalan kebaikan termasuk dalam beribadah, upayakan ditahun ini lebih ditingkatkan lagi.

Tahun baru merupakan saat yg tepat untuk memperbaiki dan mengevaluasi diri, apakah fase kehidupan yang selama ini sudah dilalui bertambah baik, atau  biasa-biasa saja,atau bahkan lebih buruk.
sebagaimana Sahabat Ali Karramallahu Wajha menyampaikan,
من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
dari ungkapan tersebut, maka kita bisa merefleksikan terhadap diri kita. apakah kita termasuk orang yg beruntung, merugi atau terlaknat.

Jangan merisaukan masalah dunia.
Jangan pernah meragukan hal-hal duniawi, rizki,dll. risaulah terhadap masalah akhirat. karena semua  apa yg di dunia sudah di jamin oleh Allah swt.
sebagaimana firmah Allah swt.
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).

semua sudah dijamin oleh Allah swt. ada orang yang bekerja keras, tapi ukuran rizkinya  biasa-biasa saja. maka terimalah, itulah takaran rizki kita, karena kerasnya usaha tidak bisa dijadikan patokan besaran rizki yang kita terima. yang terpenting adalah bersyukur. Banyak-sedikitnya rizki akan memberikan ketentraman jika di syukuri, rasa tentram inilah yang akan menghadirkan kekayaan. hati yg lapang dan menerima apa yang sudah ditentukan adalah hakekat kekayaan yang sesunggugnya.
oleh sebab itu, ditahun baru ini marilah  meningkatkan amal ibadah, seperti sholat jama'ah, jangan pernah ditinggalkan.
jika kita ingin diperhatikan Allah swt. maka perhatikanlah amaliyah Ibadah kepada Allah swt.
selain memperhatikan masalah Ibadah, jagalah iman. Iman akan tetap terjaga
dengan cara memperbanyak beribadah dan berdzikr kepada Allah swt serta bersholawat kepada Rasulullah saw.

Jum'at, 21 Agustus 2020
*Ngaji Rutin bersama KH. Abdul Hamid, Pengasuh PP Hidayatul Mubtadi'in.

Rabu, 19 Agustus 2020

TAHUN BARU HIJRIAH 1442 H


 *Segenap Pengurus FKPQ Kota Malang*

mengucapkan :

*Selamat Tahun Baru Hijriah 1442 H*

Semoga Allah swt memberikan kita karunia usia yg berkah dan manfaat bagi semua. Amiin

***

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ : مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

Artinya: 

*“Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”*

(HR: Tirmidzi)

#FKPQ

#KOTAMALANG

Selasa, 18 Agustus 2020

Amalan Akhir Tahun dan Awal Tahun Hijriyah

 Amalan Akhir Tahun dan Awal Tahun Hijriyah 

Sebentar lagi kita menyongsong pergantian tahun hijriyah. Berikut amalan-amalan yang dianjurkan.

Doa Akhir tahun

Doa ini di baca sebanyak tiga kali setelah asar atau sebelum magrib hari terakhir bulan Dzulhijjah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

(اَللّهُمَّ) مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلِمْتَ عَلَيَّ مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي؛ وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِي عَلَى مَعْصِيَّتِكَ فإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِي

(اَللّهُمَّ) وَمَا عَمِلْتُ مِنْ مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَالْجَلاَلِ والإِكْراَم أَنْ َتَتَقَبَّلَهُ مِنِّي، وَلَا تَقْطَعَ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ؛ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Amalan Awal tahun

1. Puasa

Salah satu amalan yang dapat dilaksanakan pada awal hari pertama bulan Muharram adalah puasa.

Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani meriwayatkan :

من صام آخر يوم من ذي الحجة وأوّل يوم من المحرّم جعله الله تعالى له كفارة خمسين سنة، وصوم يوم من المحرم بصوم ثلاثين يومًا

Barang siapa berpuasa pada akhir dari bulan Zulhijjah dan awal dari bulan Muharram akan Allah jadikan baginya keampunan lima tahun dan puasa sehari di bulan Muharram bagaikan puasa 30 hari.

Bulan Muharram adalah bulan yang sangat di anjurkan untuk berpuasa terlebih lagi di sepuluh awal bulan Muharram, terutama pada hari Tasu`a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram). Bahkan bulan Muharram adalah bulan yang lebih utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadhan.

2. Doa-doa di awal tahun (dibaca setelah magrib pada hari pertama bulan Muharram

Banyak doa yang warid dari Rasulullah dan yang di amalankan oleh para ulama pada awal tahun, antara lain:

Membaca ayat kursi sebanyak 360 kali disertai dengan basmalah pada setiap kali bacaan, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa di bawah ini:

اللّهُمَّ يَا مُحَوِّلَ الأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالِيْ إِلَى أَحْسَنِ الأَحْوَالِ بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا مُتَعَال، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

Imam Sayyid Zaini Dahlan mengatakan bahwa beliau selalu mengamalkan amalan tersebut setiap awal tahun dan sangat berfaedah sebagai benteng dari syaithan. Guru beliau Syeikh Usman ad-Dimyathy juga selalu mengamalkan amalan tersebut.

Syeikh Hasan al-`idawy al-Hamzawy mengatakan bahwa faedah amalan tersebut adalah memelihara pengamalnya dalam setahun tersebut dari hal-hal yang ia benci. 

Membaca doa di bawah ini sebanyak tiga kali :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (اَللّهُمَّ) صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ خَزَائِنَ اللهِ نُوْرًا، وَتَكُوْنُ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ فَرَجًا وَفَرَحًا وَسُرُوْرًا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. (اَللّهُمَّ) أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ اْلعَظِيْمِ وَكَرِيْمُ جُوْدِكَ الْعَمِيْمُ الْمُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِي إلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَاْلإكْرَامِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

Doa ini berfaedah memelihara manusia dari gangguan syaithan pada tahun tersebut.

Doa Nabi Khidir as.

Disebutkan dalam satu riwayat bahwa Imam Ghazali menceritakan : saya berada di Makkah pada awal hari tahun baru Hijriyah, saya melakukan thawaf Baitil Haram. Kemudian tergores dalam hati saya supaya bisa melihat Nabi Khidir as pada hari tersebut, kemudian Allah mengilhami saya untuk berdoa, maka saya berdoa supaya Allah menghimpunkan saya dengan Nabi Khidir pada hari tersebut. Belum selesai saya berdoa tampaklah bagiku Nabi Khidir di tempat Thawaf, sayapun berthawaf bersama beliau dan mengerjakan apa yang beliau kerjakan, dan mengikuti bacaannya sehingga selesai thawaf, kemudian saya duduk sambil melihat rumah yang mulia (ka`bah) kemudian beliau berpaling kepada saya dan berkata “hai Muhammad, apa yang membuatmu meminta kepada Allah untuk menghimpunkan saya dengan dirimu pada hari ini di tanah haram yang mulia ini”? Saya menjawab “Ya Sayyidi, hari ini adalah tahun baru, saya mencintai mengikuti engkau dalam menghadapi tahun baru dengan ibadat dan tadharu’mu”. Nabi Khidir menjawab “ya”. Kemudian beliau berkata “rukuklah dengan rukuk yang sempurna”. Maka saya segera berdiri dan shalat sebagaiman beliau perintahkan, ketika selesai dari shalat beliau berkata “berdoalah dengan doa ma’tsur ini yang menghimpunkan bagi kebaikan dan barakah”. Doa tersebut adalah :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. (اَللّهُمَّ) إنِّي أسْأَلُكَ بِكَ أَنْ تُصَلِّيَ وَتُسَلِّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى سَائِرِ الْأنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِمْ وَصَحْبِهِمْ أجْمَعِيْنَ، وَأنْ تَغْفِرَ لِي مَا مَضَى وَتَحْفِظَنِي فِيْمَا بَقِيَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. (اَللّهُمَّ) هَذِهِ سَنَةٌ جَدِيْدَةٌ مُقْبِلَةٌ لَمْ أعْمَلُ فِي ابْتِدَائِهَا عَمَلاً يُقَرِّبُنِي إلَيْكَ زُلْفَى غَيْرَ تَضَرُّعِي إلَيْكَ؛ فَأسْألُكَ أنْ تُوَفِّقَنِي لِمَا يُرْضِيْكَ عَنِّي مِنَ الْقِيَامِ بِمَا لَكَ عَلَيَّ مِنْ طَاعَتِكَ، وَألْزَمْتَنِيَ الْإخْلَاصَ فِيْهِ لِوَجْهِكَ اْلكَرِيْمِ فِي عِبَادَتِكَ، وَأسْألُكَ إتْمَامَ ذَلِكَ عَلَيَّ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ (اَللّهُمَّ) إنِّي أسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ السَّنَةِ الْمُقْبِلَةِ؛ يُمْنَهَا وَيُسْرَهَا، وَأَمْنَهَا وَسَلَامَتَهَا، وَأعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهَا وَصُدُوْدِهَا، وَعُسْرِهَا وَخَوْفِهَا وَهَلَكَتِهَا، وَأرْغَبُ إلَيْكَ أنْ تَحْفِظَ عَلَيَّ فِيْهَا دِيْنِيَ الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أمْرِي وَدُنْيَايَ الَّتِي فِيْهَا مَعَاشِي، وَتُوَفِّقَنِي فِيْهَا إلَى مَا يُرْضِيْكَ عَنِّي فِي مِعَادِي، يَا أكْرَمَ اْلأكْرَمِيْنَ، وَيَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ (دَعْوَاهُمْ فِيْهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلَامٌ، وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ)

Salah satu doa yang berfaedah memelihara diri dari syaithan dalan setahun adalah doa bawah ini, dibaca setiap hari dari hari pertama Muharram hingga sepuluh Muharram sebanyak tiga kali:

اَللّهُمَّ إنَّكَ قَدِيْمٌ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أقْبَلَ، وَسَنَةٌ جَدِيْدَةٌ قَدْ أقْبَلَتْ، نَسْألُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَنَسْتَكْفِيْكَ فَوَاتَهَا وَشُغْلَهَا، فَارْزُقْنَا الْعِصْمَةَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، اَللّهُمَّ إنَّكَ سَلَّطْتَ عَلَيْنَا عَدُوًّا بَصِيْرًا بِعُيُوْبِنَا، وَمُطَّلِعًا عَلَى عَوْرَاتِنَا، مِنْ بَيْنِ أيْدِيْنَا وَمِنْ خَلْفِنَا، وَعَنْ أيْمَانِنَا وَعَنْ شَمَائِلِنَا، يَرَانَا هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا نَرَاهُمْ، اَللّهُمَّ آيِسْهُ مِنَّا كَمَا آيَسْتَهُ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَقَنِّطْهُ مِنَّا كَمَا قَنَّطْتَهُ مِنْ عَفْوِكَ، وَبَاعِدْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ كَمَا حُلْتَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَغْفِرَتِكَ، إنَّكَ قَادِرٌ عَلَى ذَلِكَ، وَأنْتَ الْفَعَّالُ لِمَا تُرِيْدُ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Referensi:

Syeikh Abdul Hamid Qudus, Kanz Najah wa al-Surur fi Ad`iyyah allati Tusyrih al-Shudur.

Silahkan Share!

Santri ndroid

www.hwmi.or.id

PERLOMBAAN “SERU” HUT KE-75 RI DIMASAA COVID-19


Perlombaan Virtual


Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI selalu disambut oleh Rakyat Indonesia, banyak cara diluapkan untuk mengungkapkan rasa bahagia menyambut HUT RI. berbagai perlombaan kerapkali menjadi menu utama memeriahkan rangakaian HUT RI, mulai dari lomba yang bersifat individu maupun kelompok, semua dilaksanakan untuk menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, memberikan pembelajaran hidup guyub rukun dan membiasakan hidup kompetitif dan supportif.

Kemeriahan perayaan HUT RI yang ke-75 tahun terasa beda, suasana lingkungan terasa sepi. karena di tahun ini seluruh masyarakat dunia telah dilanda wabah covid-19 sehingga memaksa setiap individu untuk menahan diri agar tidak melakukan aktifitas yang melibatkan orang banyak (berkerumun) demi menjaga diri dan mematuhi aturan Satgas Covid-19 sebagai penegak protokoler kesehatan yang sudah di tetapkan pemerintah.

Walaupun demikian, suasana yang sepi itu berarti tidak ada aktifitas dalam menyemarakkan HUT RI ke-75, masyarakat tetap merayakan kemerdekaan dengan cara yang berbeda, perlombaan misalnya. jika di masa normal, masyarakat mengadakan perlombaan dengan berbagai variasi perlombaan secara tatap muka, dimasa covid ini ada sebagian masyarakat yang mengadakan perlombaan secara virtual, game online.


Perlombaan virtual ini dilaksanakan dengan sistem kompetisi antar tim atau individu tanpa tatap muka, keseruanya tidak kalah seru dengan perlombaan yang dilaksanakan secara langsung. dengan cara ini paling tidak ada upaya untuk mewujudkan rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. salah satu perlombaan virual yang paling diminati adalah Mobile Legend.

Perlombaan virtual ini menjadi alternatif yang paling diminati millenial saat ini, hanya saja dalam kegiatan perlombaan virtual ini tetap akan lebih seru jika tetap mengadakan kegiatan perlombaan secara tatap muka (offline) demi menjaga shilaturohim, keakraban dan teposeliro dengan tetangga, teman dan sesama Anak Bangsa, Indonesia.

www.kangzainfuad.com


Senin, 17 Agustus 2020

Makna merayakan HUT RI ke-75


Anakku, ada saatnya engkau akan menanyakan kenapa kita kita harus memperingati Kemerdekaan?

Memperingati Kemerdekaan, bukan sekedar mengingat atau bahkan menurut sebagian kecil orang hanya berfoya-foya. 

Anakku, kita memperingati ini sebagai wujud rasa Syukur kita kepada Allah SWT. karena kita, bangsa kita diberikan karunia Kemerdekaan, sebagaimana Allah SWT berfirman " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat" (Q.S Ibrahami :7)

Dengan mensyukuri nikmat kemerdekaan,

semoga bangsa kita senantiasa diberikan tambahan nikmat dengan dikaruniai bangsa yg tentram, damai dan penuh dengan keberkahan.

Banyak cara mewujudkan rasa syukur itu, sebanyak kepala manusia yg memiliki pendapat dan cara bagaimana mewujudkanya. ada yg dengan lomba-lomba, berdoa dan berdzikr bersama, ada yg memeriahkan dengan menghias rumah, lingkungan dan memasang bendera kebanggaan kita, merah putih.

Anakku, yang tidak baik diantara semua itu adalah orang yg suka mencaci dan tidak berpartsipasi memperingati kemerdekaan, inilah tanda orang yang tidak mau mensyukuri nikmat kemerdekaan.

Na'udzbillaahi min dzaalik.


Ad Placement