Amalan Sunnah di Bulan Muharam - kangzainfuad.com

Sabtu, 22 Agustus 2020

Amalan Sunnah di Bulan Muharam


Bulan Muharam merupakan bulan mulia diantara bulan-bulan yang lain, dimana Allah swt memberikan keistimewaan pada 4 (bulan) agar umat Islam mampu memanfaatkan bulan-bulan mulia itu untuk melakukan amaliyah ibadah dengan kualitas yang lebih baik diabandingan bulan-bulan yang lain, sebagaimana Allah swt. berfirman  dalam Al Quran surat at Taubah ayat 36 yang berbunyi:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (36)

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah SWT ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antara empat bulan haram (bulan Dzulqo’idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam empat bulan mulia itu dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (At-taubah: 9:36).

Dalam sebuah hadis Rasulillah saw. dari sahabat Abi Bakrah mengenai keutamaan bulan Muharram, yang berbunyi sebagai berikut:

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ  قَالَ «الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.

Artinya: Dari Abi Bakrah dari Rasulullah, bersabda: “Sesungguhnya masa berputar seperti hari saat Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun adalah 12 bulan, di antaranya ada empat bulan yang mulia. Yang tiga secara beriringan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, dan Rajab yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.” (HR al-Bukhari 5550 dan Muslim 4477).

Kehadiran bulan-bulan yang mulia ini tentu jangan sampai terlewatkan, khususnya di Bulan Muharam ini. Amaliah sunnah yang di contohkan oleh Rasulullah saw dan diamalkan para sahabat serta Ulama'-'ulama Salafus Sholih menjadi pijakan kita agar apa yang kita amalkan bernilai Ibadah yang diterima oleh Allah swt. diantara amalan-amalan tersebut adalah :


1. Puasa di bulan Muharam
Rasulillah saw. bersabda;
 النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمِ.

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram.”

dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda;
 قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَوْمُ يَوْمٍ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ غَيْرِهِ وَصَوْمُ يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ.

Artinya :
“Puasa satu hari di Bulan Muharram itu lebih utama daripada puasa 30 hari di bulan lainnya, dan puasa satu hari di Bulan Ramadan itu lebih utama daripada puasa 30 hari di Bulan Muharram.”
2. Memperbanyak berdzikr dan do'a 'Asyuro.

Pada hari Asyuro’ dianjurkan untuk membacaحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْر  sebanyak 70 kali pada waktu setelah Maghrib. Setelah itu membaca doa di bawah ini sebanyak tujuh kali.

دُعَاءُ عَاشُرَاءَ

بسم الله الرحمن الرحيم. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ, لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّاَ إِلَيْهِ, سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَآمَّاتِ كُلِّهَا, نَسْأَلُكَ السَّلَا مَةَ كُلَّهَا بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلّاَ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, نِعمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم.

Selain itu, pada hari Asyuro’ juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Anjuran ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Imam Turmudzi dari jalur Abi Qatadah dari Rasulullah SAW bersabda :

حدثنا قتيبة و أحمد بن عبد الضبي قالا حدثنا حماد بن زيد عن غيلان بن جرير عن عبد الله بن معبد عن أبي قتادة : أن النبي صلى الله عليه و سلم قال صيام يوم عاشوراء إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله

Bahwa hadis di atas menunjukkan bahwa Nabi SAW bersabda mengenai keutamaan puasa hari Asyuro’ (10 Muharram) yaitu mengahapus dosa satu tahun yang sebelumnya.

Di samping melakukan puasa Asyura ini juga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (hari Tasu’a). Anjuran ini dengan alasan agar tidak menyerupai puasa kaum Yahudi, seperti diceritakan dari sahabat Ibnu Abbas, beliau berkata,
“Ketika Rasulullah datang ke Madinah, beliau melihat orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari ‘Asyuro. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka pun menjawab, ‘Hari ini adalah hari yang baik. Hari di mana Allah SWT menyelamatkan kaum Bani Israil dari musuhnya, kemudian Nabi Musa berpuasa pada hari itu.’ Rasulullah menanggapi seraya berkata, ‘Aku lebih berhak daripada kalian.'”
Kemudian Rasulullah berpuasa pada hari itu–dalam suatu riwayat karena mengagungkan Nabi Musa-dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa.

selain amalam-amalan tersebut, amalan yang lain:
3. menyambung silaturrahim,
4. Bershadaqah,
5. Mandi,
6. Memakai celak mata,
7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal),
8. Menjenguk orang sakit,
9. Menambah nafkah keluarga,
10. Memotong kuku,
11. Mengusap kepala anak yatim,
12. Membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Beberapa amalan-amalan sunnah tersebut, sejak zaman Rasulillah saw. sampai saat ini masih diamalkan oleh seluruh umat Islam Aswaja di seluruh dunia. semua itu diamalkan dalam rangka agar lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. hati semakin dekat dan tentram dalam mengawali tahun baru dan menyongsong hari-hari berikutnya.

Ketentraman akan senantiasa hadir, jika dalam setiap perilaku diawali dengan niat yang baik, dalam prosesnya dijalani dengan diiringi hati tawakkal dan berdo'a kepada Allah swt. karena semua yg terjadi dan yang akan terjadi tiada yg mampu merubah kecuali atas kehendak Allah swt. maka, di Momen bulan mulia (Muharam) ini menjadi saat yg tepat dengan mengamalkan amalan-amalan yang mampu mendekatkan diri kepada Allah swt.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda