Mutiara Ilmu : Ayyuhal Walad
(Pengantar)
(Pengantar)
Kitab ini di
tulis oleh Imam Ghazali berawal dari sebuah pertanyaan dari santri beliau. Apa yang
ditulis oleh santri merupakan luapan isi hati yang terus menerus membayangi pikiranya,
yakni masalah ilmu yang manfaat dan tidak bermanfaat serta ilmu yang mampu
menjadi penerang (mendatangkan kebahagiaan) saat berada di Alam Kubur.
Santri Imam Ghazali
ini bukanlah santri biasa, beliau salah seorang santri yang lama mengabdi
kepada beliau (ngawula) sekaligus nyantri (mengaji) kepada Imam
Ghazali dan banyak ilmu yang dikuasi dari beliau, terutama dari kitab-kitab
yang di tulis oleh imam Ghazali seperti kitab Ihya Ulumudin,dll. Termasuk ilmu
yang tampak dan mudah dipahami oleh orang lain sampai ilmu-ilmu khusus
(tazkiyatuz nafs) tentang penyempurnaan jiwa, serta ilmu-ilmu yang sulit dipahami
oleh orang lain mampu dikuasai oleh santri ini.
Walaupun banyak
ilmu yg dipahami dan dikuasi, Santri ini berharap imam Ghazali menuliskan
nasihat-nasihat kepada beliau pada kertas agar setiap saat bisa dibaca dan diamalkan.
Untuk menjawab dan mengabulkan permintaan santri ini, Imam Ghazali sebagai guru
yang ‘alim ‘arif billah menyambutnya dengan penuh kasih sayang, maka
beliau menjawabnya dalam beberapa lembar kertas dan dikumpulkan menjadi buku
(kitab) dengan judul, Ayyuhal Walad (wahai Anakku).
Kitab ini bagaikan
sebuah mutiara yang terpendam didasar laut, untuk meraihnya dibutuhkan sebuah
perjuangan. Mengarungi ombak air laut, Menyelam dalam kegelapan, dan memilah diantara
bebatuan karang yang terjal. Begitu pula kitab ini, disaat kebanyakan manusia
menempuh (menuntut) ilmu dalam rangka berlomba-lomba mendapatkan gelar, prestise
jabatan atas gelar keilmuanya, dan banyak sekali forum-forum berdebatan ilmiah,
dimana ilmu hanya dijadikan ikon kebanggaan semata, bahkan akhir-akhir
ini menuntut ilmu hanya dijadikan sebagai jembatan untuk meraih pekerjaan.
Jika saja,
para penempuh ilmu itu mampu memahami isi kitab ini dan mengamalkanya. Insyaallah
ia tidak akan mudah “tersesat” dan terperosok dalam jurang kehinaan baik di
dunia maupun dikhirat kelak, saat menghadap kepada Allah swt.
Para penempuh
ilmu sejati akan selalu berpikir bagaimana agar ilmu yang ia miliki mampu
membawa manfaat baginya, menghadirkan keberkahan bagi lingkungan sekitarnya dan
mampu membahagiakanya saat di alam kubur.
Semoga Allah
swt. memberikan kita Hidayah dan Ma’unah sehingga kita mampu mengamalkan Mutiara-mutiara
ilmu dalam kitab Ayyuhal walad ini, Amiin.
Ngaji Online Kitab Ayyuhal walad |