kangzainfuad.com

Kamis, 30 Mei 2024

Daurah Al-Qur'an SMA Surya Buana Malang: Menanamkan Benih Cinta Mengajarkan Al-Qur'an

Penutupan Program Pengabdian Pengabdian Mu'allimil Qur'an

Daurah Al-Qur'an SMA Surya Buana Malang menjadi program wajib yang harus ditempuh oleh siswa SMA Surya Buana sebelum menyelesaikan studinya.

Program ini sebagai wujud komitmen sekolah menuntaskan pembinaan Al-Qur'an siswa (BTQ) selama kurang lebih 3 (tiga) tahun yang dilaksanakan setiap pagi setelah siswa melaksanakan rangkaian Ibadah opagi.

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Nurul Qur'an menjadi tempat Daurah selama  8 (Delapan) hari, 6 (enam) hari pembinaan dan pembekalan langsung dengan pengasuh pesantren, KH. Muslimin yang juga penulis Buku metode pembelajaran Al-Qur'an Al-Bayan Lil Muslimin Rasm utsmani (Al-Bayan).

Daurah Al-Qur'an di PPTQ Nurul Qur'an

Pembelajaran intensif pengajaran Al-Qur'an metode Al-Bayan dimulai (13-21/05/2024) bertujuan agar para siswa mampu membaca Al-Qur'an dengan Rasm Utsmani dan mempu mengajarkan kepada santri, karena setelah siswa menyelesaikan daurah dan dinyatakan lulus, maka siswa akan mendapatkan syahdah pengajaran Al-Qur'an Metode Al-bayan.

penghujung daurah Al-Qur'an, semua siswa mengabdikan Ilmu yang diperoleh selama Daurah dipraktekan dengan mengajar dan mengabdi di Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LPQ) Al-Muhajirin Jl. S.Suprfiadi X No.3 RW 18 RT 06 Sukun. kegiatan pengabdian pengajaran Al-Qur'an dilaksanakan  selama 2 (dua) hari (22-23/05/2024).

Mengajar Al-Qur'an merupakan salah satu ciri-ciri manusia terbaik. sehingga tidak banyak yang memiliki minat mengajarkan Al-Qur'an, dikatakan terbaik, maka hanya manusia terpilih dan dipilih oleh Allah swt lah yang ikhlas dan tulus mengabdikan hidupnya untuk menjaga Al-Qur'an melalui mengajar Al-Qur'an.

semoga kegiatan sederhana ini menjadi pengalaman yang berarti bagi siswa SMA Surya Buana dan membawa manfaat dan berkah untik masa depan mereka, Amiin. 

Sabtu, 18 Mei 2024

Perubahan yg didamba Rasulullah SAW

Perubahan, bagian sunnatullah. Awalnya, kita dilahirkan, balita, remaja, dewasa dan akhirnya menua. 

Dalam setiap langkah dan aktitifitas kita, perubahan demi perubahan akan menyertai. Justru jika tidak ada perubahan kearah yg lebih baik, termasuk orang yang merugi.

Begitupula kondisi setiap pribadi seseorang, akan mengalami perubahan, gejolak-gejolak akan terus terjadi menanggapi setiap perubahan. 

Sebagaimana hadits berikut ini:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ  

Artinya :

Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka) (HR Al-Hakim).

Perubahan demi perubahan tetap menjadi bagian yang tak terelakkan, tinggal bagaimana kita mengambil peran dalam perubahan itu sendiri.

Namun perubahan yang diharapakan oleh Rasulullah saw adalah perubahan yang membawa keberuntungan, perubahan yang membawa peningkatan kualitas amal kebaikan (ibadah) yang kita lakukan. Karena sejatinya manusia diciptakan di dunia ini tiada lain untuk beribadah kepada-Nya. 

Senin, 13 Mei 2024

Kisah Kekasih Allah swt : Ikhlas Menurut Sahl Bin Abdullah At-Tustari

Allah SWT memberikan karunia kepada setiap hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Mukjizat, dikaruniakan kepada manusia yang dipilih-Nya, yakni para Nabi dan Rasul. Irhas, dianugerahkan kepada calon Nabi dan Rasul. 

Karamah, dikaruniakan kepada Para wali Allah. Ma'unah, dikarunikan kepada orang-orang yang beriman. sedangkan istidraj, diberikan kepada orang-orang yang sesat seperti Fir'aun dan Dajjal. 

Salah satu diantara wali Allah SWT yg dipilih-Nya adalah Sahl Bin Abdullah At-Tustari, dilansir dari NUonline. Fariduddin Attar dalam kitab Tadzkirah al-Auliya’, menceritakan Imam Muhammad Sahl bin Abdullah al-Tustari (w. 283 H), seorang sufi besar asal Tustar yang ditanya tentang karamahnya dapat berjalan di atas air.


Dikisahkan, Imam Sahl al-Tustari berjalan di atas air dan kakinya tidak basah. 

Sekumpulan orang bertanya kepadanya: “Benarkah kau dapat berjalan di atas air? ”

Imam Sahl menjawab: “Tanyalah pada muadzin itu. Dia orang yang jujur perkataannya.

Mereka bertanya pada muadzin itu. 

Kemudian muadzin itu menjawab: “Aku tidak tahu soal itu, tetapi aku melihatnya jatuh ke dalam kolam. Andai saja aku tidak ada dan melihatnya tenggelam, ia telah mati di dalam kolam.”

Imam Abu Ali al-Daqqaq rahimahu Allah berkomentar: “Sahl adalah shahibul karamah, hanya saja ia menyembunyikannya dari manusia.”

(Fariduddin Attar, Tadzkirah al-Auliya’, alih bahasa Arab oleh Muhammad al-Ashiliy al-Wasthani al-Syafi’i (836 H), Damaskus: Darul Maktabi, 2009, hlm 330).

Kisah di atas mengutarakan kerendahan hati (tawadlu’) Imam Sahl bin Abdullah al-Tustari. Ia menyuruh orang-orang itu bertanya kepada seorang muadzin masjid. Muadzin itu menceritakan bahwa beberapa hari yang lalu Imam Sahl hampir mati tenggelam di kolam. Jika tidak ada dirinya yang menolong, mungkin saja ia telah meninggal.

Imam Sahl tidak gengsi dan takut derajatnya turun. Ia tidak mempermasalahkan jika kewaliannya diragukan, barangkali itu yang diinginkannya.

Jikapun nantinya semua orang memandangnya sebelah mata, ia tidak akan perduli. Baginya, Allah adalah segalanya. Sayangnya, wali-wali Allah itu memiliki hati seluas samudera dan sebersih udara surga. 

Seberapa sering mereka menjauhkan diri dari pujian, bahkan terkadang melakukan hal-hal yang menjatuhkan kemuliaan mereka sendiri dengan sengaja. Hati mereka selalu tergerak untuk menolong sesama, berbuat baik tanpa maksud dan tujuan tertentu.

Apa yang Allah anugrahkan pada Wali-Wali Allah SWT. Itu, tiada lain karena beliau-neliau menjalani kehidupan dengan Ikhlas. Keikhlasanya berwujud kebaikan Kebaikan natural hasil dari penjernihan hati tanpa henti dan taqarrub kepada Ilahi. Akibatnya, pandangan jelek orang-orang kepadanya, berangsur-angsur berubah menjadi kekaguman lagi.

Terkait dengan Ikhlas, dalam Kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur'an. Syaikh Sahl At-Tustari berkata, "Orang-orang Cerdas pernah merenungi tentang penafsiran kata Ikhlas, namun mereka tidak menemukan selain definisi berikut : disaat diam dan geraknya seseorang, disaat tersembunyi atau terang-terangan, ada orang lain atau tidak. Yang ia lakukan hanya karena Allah SWT semata. Tidak mencampuri keadaanya itu oleh sesuatu apapun,  tidak oleh nafsu, tidak oleh hasrat keinginan dan tidak pula oleh keduniawian ". (zn)

Latgab PMR Wira dan Pramuka Smasurba : Siap Menjadi Manusia Pilihan


Latihan Gabungan (Latgab) Organisasi Ekstra Sekolah SMA Surya Buana Malang Pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR) Wira dilaksanakan Jum'at- Senin (10-13/05/2024). 

Kegiatan yang bertema Mentally Strong, Ready to Bounce diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X dan kelas XI yang belum pernah mengikuti Diklat kenaikan tingkat (Penegak) dan Diklatsar PMR Wira SMA Surya Buana Malang. 

Ketua Pelaksana Najwa, berharap dengan pelaksanaan Latgab ini muncul kemandirian sebagai pribadi dan loyal berorganisasi dalam diri siswa karena nantinya mereka akan melanjutkan estafet organisasi Ekskul di SMA Surya Buana Malang. 

Zain Fuad, kepala SMA Surya Buana Malang dalam sambutanya menyampaikan bahwa dalam berorganisasi di PMR Wira dan Pramuka memiliki banyak manfaat terutama dalam mengemban amanah sebagai hamba Allah SWT. yakni menjadi hamba yang ta'at dalam beribadah dan Manusia yang bermanfaat. Karena manusia yang bermanfaat bagi orang lain inilah ciri orang yang terbaik dalam pandangan Rasulullah saw. 

Dua karakter hamba Allah SWT tersebut tertanam dalam diri Kader Pramuka Penegak, yakni dengan mengamalkan janji-janjinya yang termaktub dalam Dasa Darma Pramuka, dan bagi para kader PMR Wira menjalankan 7 (Tujuh) Prinsip PMR, yaitu: KemanusiaanKesamaanKenetralanKemandirianKesukarelaanKesatuan dan Kesemestaan. (zn)


Minggu, 05 Mei 2024

Halal Bihalal : Meneguhkan Kembali Hidmat Syi'ar Al-Qur'an

Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur'an (DPC-FKPQ) Kota Malang melaksanakan kegiatan Halal Bihalal dengan Tema Meneguhkan Kembali Hidmat Syi'ar Al-Qur'an.

Halal Bihalal bertempat di Aula Kementrian Agama Kota Malang dihadiri oleh asatidz/ah perwakilan 5 (lima) kecamatan Kota Malang, perwakilan Pemerintah Kota Malang diwakili oleh Bidang Kesejahteraan Masyarakat Bina Mental Spiritual serta Kementrian Agama Kota Malang.

Dalam sambutannya, Ketua DPC FKPQ Kota Malang mengajak kepada seluruh peserta agar senantiasa mensyukuri nikmat Allah swt karena sudah ditakdirkan menjadi bagian manusia pilihan, manusia terbaik yang dibanggakan oleh Rasulullah saw. yakni menjadi guru Al-Qur'an.

"Menjadi guru ngaji merupakan anugrah yg wajib disyukuri karena banyak orang yg pintar mengaji, bisa membaca Alquran tapi hati dan fisik tidak tergerak untuk mengajar ngaji di lingkunganya". Ujar Ustadz Zain Fuad selaku ketua FKPQ Kota Malang disampaikan dalam kegiatan Halal Bihalal.

Guru ngaji, salah satu orang yg disebutkan oleh Rasulullah saw menjadi orang terbaik diantara umat beliau, Nabi Muhammad SAW.  Sebagaimana sabda beliau

خير كم من تعلم قران علمه

Pak Isnan, mewakili Kesra Pemerintah Kota Malang menyampaikan,"Walau guru ngaji tidak dikenal oleh masyarakat, kalah dengan dai-dai yg dikenal sejuta umat walau sama-sama berdakwah. Tapi guru ngaji dikenal dan terkenal di Surga-Nya".

Halal Bihalal yg di laksanakan DPC FKPQ Kota Malang, Ahad (05/05/2024) selain sebagai wahana untuk berahilaturohim dan bermaaf-maafan juga dijadikan sebagai media pembelajaran bersama terkait dengan EMIS dan penyampaian beberapa informasi terkait dengan Bantuan dari Pemerintah RI yang langsung diisi Ustadz Heri Purnomo, sekretaris DPC FKPQ Kota Malang.

Sebelum ditutup, Kepala Kementrian Agama Kota Malang, Gus Achmad Shampton, M. Ag., dalam Mau'idhah Hasanahnya berpesan kepada seluruh hadirin, khusus FKPQ Kota Malang agar senantiasa Istiqomah dan meningkatkan jangkauan dakwahnya dalam mensyiarkan Al-Quran di Masyarakat  melalui LPQ, Tapi juga dimulai utk perluasan medan dakwah di sekolah-sekolah Formal. 

Minggu, 31 Maret 2024

Keberkahan Waktu Pagi

Dokumen : Pembiasaan sejak dini beraktifitas pagi dengan membersihkan jalan perumahan

Waktu pagi merupakan waktu yang berkah, hidup yang membawa kenerkahan adalah hidup yang senantiasa membawa kebaikan, dan kebaikannya cederung bertambah, dan mampu dirasakan kemashlahatanya bagi dirinya maupun orang lain. 

keberkahan waktu pagi, khususnya dalam mengawali aktifitas disebut oleh Allah swt pada salah satu firman-Nya. 

وَإِذْ غَدَوْتَ مِنْ أَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِينَ مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang." (QS Ali Imran [3]: 121)

Waktu pagi adalah momen paling berkah yang apabila seorang melewatkannya begitu saja maka ia akan kehilangan banyak kebaikan. 

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallhu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua rakaat sholat Fajar (sebelum Subuh) lebih baik dari pada dunia dan seisinya." (HR Muslim)

Ketika Rasulullah pulang sholat Shubuh dari Masjid Nabawi, beliau menasihati putrinya Fathimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha. 

Beliau bersabda: "Wahai anakku, bangunlah. Saksikanlah rezeki Tuhan-mu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai, karena Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya antara terbit fajar dengan terbit matahari." (HR Imam Ahmad dan Al-Baihaqi)

Rasulullah SAW sangat menaruh perhatian di waktu pagi hingga beliau memanjatkan doa kepada Allah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya."

Waktu pagi, waktu yang menggoda untuk merebahkan anggota badan, tidur, bermalas-malasan. Apalagi momen puasa Ramadhan, waktu pagi seakan menjadi waktu yang tepat untuk "balas dendam " karena malamnya habis untuk beribadah. 

Aktifitas apapun itu, semoga kita semua dalam kehidupan kita senantiasa diliputi keberkahan kemaslahatan bagi sesama Makhluq-Nya. Amiin

Allohu A'lam

Sabtu, 16 Maret 2024

Tips agar Anak Istiqomah Berpuasa di Bulan Ramadhan

Dokumen : Dik Nuha (4) belajar puasa dan menyiapkan menu favoritnya sendiri

Ramadlan bulan yang penuh berkah, keberkahanya dirasakan oleh siapapun yang diberikan oleh Allah kesempatan berjumpa pada bulan ramadlan. 

Mulai dari semangat umat Islam dan kualitas-kuantitas ibadah yang meningkat, geliat perekonomian umat terasa setiap menjelang berbuka, lantunan ayat suci Al-Qur’an berkumandang menambah suasana syiar islam sangat terasa, dan anak-anak bersuka cita menjalani malam-malam dibulan ramadlan.

Puasa dibulan Ramadhan merupakan amalan wajib yang dilaksanakan setiap muslim dan Baligh yang beriman kepada Allah swt. kewajiban menjalankan puasa ini tidaklah mudah, membutuhkan proses pembiasaan. 

Jika sejak kecil belum pernah belajar berpuasa, maka kelak saat dewasa akan kesulitan dan berat menjalankan ibadah puasa.

Walaupun tidak wajib, Puasa bagi anak-anak sangat dianjurkan dan perlu dibiasakan sejak dini agar kelak anak-anak terbiasa dan mampu merasakan suka dukanya berpuasa.

Tidak ada kata terlambat dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena harus berlapar-lapar dan dahaga. pembiasaan  menahan diri  memang sulit, tapi membutuhkan latihan yang intensif menjalankan ibadah puasa bagi anak di bulan Ramadhan.

Tips sekaligus dijadikan Pembelajaran bagi anak melaksanakan ibadah puasa dapat diajarkan dengan berbagai cara agar bisa menjalankan puasa, diantaranya:

Ajari anak-anak Berpuasa Secara Bertahap

Terutaman pada anak yang masih berusia 4 sampai 6 tahun, berikan kesempatan anak berpuasa sampai setengah hari (dhuhur), kemudian berpuasa lagi, mulai jam 13.00 sampai ashar dilanjutkan berbuka puasa.

Beri Anak Support dan Hargai Usaha Anak Berpuasa

Sekecil apapapun usaha anak dalam berpuasa, berikan apresiasi berupa pujian secara lisan disaat anak mampu menjalani sampai waktu berbuka sesuai dengan tahapanya.

3.     Jangan Paksa Anak untuk Berpuasa Penuh
jika anak sudah berpuasa setengah hari, berikan kesempatan kepada anak untuk berbuka dan menyampaikan pendapatnya terkait perasaanya saat berpuasa. dengarkan dan perhatikan pengalaman anak saat menjalani puasa, beratkah, ringankah, senang atau sedih. kalaupun misalkan anak merasa keberatan, jangan dipaksakan untuk meningkatkan levelnya.

4.    Memberikan pemahaman berpuasa

Disaat merasakah suka-dukanya dalam berpuasa, berikan tanggapan positif pada anak, dan tanamkan pemahaman-pemahaman sederhana terkait puasa, hikmah dan manfaat berpuasa serta keuatamaan-keutamaan orang-orang yang berpuasa.

5.     Berikan menu favorit

Menu Favorit yang diberikan tidak harus sesuatu yang mewah dan mahal. hidangkan menu favorit sesuai dengan kemampuan orang tua. terpenting dari menu yang disajikan adalah menu yanag disukuai oleh anak, bukan berdasarkan kesukaan orang tua dan sajikan dengan cara yang berbeda.

6.    Ciptakan suasana menyenangkan saat puasaa

      Bagi anak-anak, apa yang dialami saat ini akan senantiasa dirasakan pengalamanya sampai kapanpun, bahkan kenangan itu akan dirasakan sampai dewasanya. maka ciptakan suasana yang berbeda dengan bulan-bulan lain selain bulan Ramadhan. mulai dari suasana lingkungan rumah, kebiasaan didalam rumah dan aktifitas-aktifitas harian yang biasa dilakukan sehingga anak akan terasa nyaman, Bahagia dan rindu akan suasana Ramadhan.

Masih ada waktu sisa-sisa Ramadhan, berikan kesempatan dan motivasi pada anak sehingga ibadah puasanya tuntas, amal solihnya lebih berkualitas. Allohu A’lam.

Jumat, 02 Februari 2024

Waktu Berharga Bagi Anak yang di Sia-Siakan Orang Tua

 

Dalam sebuah  riset oleh para ahli kepengasuhan anak baru-baru ini menunjukkan, lebih dari sepertiga orang tua  merasa sibuk sepanjang waktu dengan berbagai pekerjaanya, bahkan ketika dirumah, HP, komputer, laptop atau tugas-tugas kantor masih menyertai.

Walau di rumah, mereka disibukkan dengan aktifitas-aktifitas pekerjaan atau hanya sekedar bermain HP, padahal anak-anak bermain di dekat orang tua.

Sebagai orang tua, jika menunggu luang, menentukan waktu kosong untuk anak rasanya akan sangat sulit, dan menunggu waktu lama.

Waktu, bagi orang tua untuk anak dan meluangkan untuk kebutuhan diri sendiri sudah seharusnya mendapatkan perhatian penuh, terutama pada anak.

Jika anak-anak merasa waktunya kurang mendapatkan perhatian penuh dari orang tua, ia akan mencari cara lain agar mendapatkan perhatian pada orang tuanya, munculnya perilaku kurang baik, dan berulah merupakan tanda umum tidak adanya perhatian positif yang memadai dari orang tua.

Erica Reischer, Ph. D. Memberikan pesan bagi orang tua yang merasa sibuk, "Sudah saatnya kita belajar mencermati jadwal atau aktifitas harian kita, Periksalah". 

Identifikasi setiap harinya waktu yang efektif bisa membersamai anak-anak, meskipun hanya 5 menit. Bila anak lebih dari satu, bisa meluangkan waktu bersama, atau menggilir waktu yang ada untuk bergantian memberikan waktu spesial, atau bergantung kondisi dirumah. 

Kalaupun pekerjaan itu sulit ditinggalkan, cek ulang dan cari kembali waktu yang benar-benar bisa digunakan secara rutin membersamai anak-anak dan hormati jadwal kebersamaan itu seakan-akan akan bertemu dengan atasan atau tamu penting dalam pekerjaan kita.

Rabu, 24 Januari 2024

Doa dari KPPS Kelurahan Tunggulwulung untuk Pemilu 2024 yang Damai dan Sukses

Pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilihan Umum tahun 2024 dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kota Malang Jawa Timur. 

Pelantikan dilaksanakan serentak pada Kamis (25/01/2024) dengan beberapa sesi, menyesuaikan wilayah kelurahan dan Panitia penyelenggara kelurahan. 

Di kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dilaksanakan pada pukul 08.00. Bagi Panitia yang belum bisa hadir pelantikan, bisa mengikuti di wilayah kelurahan lain, pada sesi yang berbeda. 

Dokumen : Sebelum Pelantikan KPPS Kelurahan Tunggulwulung di Gedung Mahkota Wulung Jl. Arumba

Sudah menjadi tradisi di Indonesia, bahwa setiap kegiatan tidak hanya mengandalkan perencanaan, tapi pasti ada sisi spiritual yang dikuatkan, yakni dengan berdo'a. dengan harapan kegiatan berjalan dengan lancar, sukses, damai dan sebagai wujud implementasi sila ke-1 Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Oleh sebab itu, kita semua berharap semoga pelaksanaan Pemilu di Wilayah Tunggulwulung khususnya dan seluruh seluruh Rakyat Indonesia, baik Pemilihan DPR, DPRD I, DPRD II, Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 14 Pebruari 2024 berjalan lancar, sukses dan damai. 

Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan kasih dan sayang-Mu, pada hari ini kami bisa berkumpul dan hadir di tempat yang berkah ini Dalam rangka pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Curahkan rahmat dan kasih sayang-Mu Pada kami yang hadir di tempat ini. 

Yaa Allah, Yaa Maalikal Mulki Berkat ridlo-Mu lah pada hari ini telah terlaksana Pelantikan Panitia Penyelenggara Pemilihan Umum (KPPS) di lingkungan Kelurahan Tunggulwulung. Kami sadar bahwa jabatan adalah amanat dan titipan, yang pada saatnya akan Engkau ambil kembali.

Oleh karena itu berilah kekuatan pada para pejabat dan Panitia yang dilantik untuk dapat melaksanakan amanat tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga bermanfaat bagi kami seluruh warga Tunggulwulung. 

Yaa Allah, Yaa Qowiyyu Yaa Matiin Berikan kepada kami kemampuan jiwa untuk mengemban tugas-tugas mulia, dan kekuatan iman untuk menghindari cobaan.

Limpahkan kepada kami hikmah kebijakan, untuk menutupi kekurangan dan membenahi kelemahan. Curahkan kepada kami hidayah kebenaran, agar terhindar dari kesesatan. 

Yaa Allah, Yaa Haadii, Engkaulah Dzat Yang Maha Memberi Petunjuk, Tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya, Serta tunjukkanlah kepada kami yang salah itu salah dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.

Yaa Allah, Yaa Qodiir, Dzat Yang Maha Kuasa Berilah kami keselamatan dan kesehatan, tambahkanlah kepada kami ilmu pengetahuan dan berkahilah rizqi yang Engkau berikan, berikanlah kami rahmat dan ampunan, serta akhirilah kehidupan kami dengan kebajikan.

Yaa Allah, Yaa Ghoffaar, Dzat Yang Maha Pengampun Ampunilah dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa para pemimpin dan pendahulu kami.

Jadikanlah semua kegiatan dan aktivitas kami menjadi amal sholeh dan ibadah kepada-Mu.

Selasa, 16 Januari 2024

Mengajarkan Makna Kebahagiaan

Foto : Pondok Pesantren Modern Amantus Salam Wonosalam Jombang
Kebahagiaan, akan memberikan makna yg berbeda bagi setiap orang. Termasuk keinginan orangtua yg ingin selalu membahagiakan anaknya.

Kadang sebagai orang tua ingin sekali memberikan kebahagiaan pada anak dengan memberikan apa yang mereka sukai. 

Sehingga muncul dalam diri anak, bahwa kebahagiaan timbul dari hal-hal yang disukai, menumbuhkan rasa gembira dan mendapatkan sesuai dengan keinginan, namun Kebahagiaan ini akan berlangsung sangat instan (sesaat).

Padahal dalam kenyataan dan seiring berjalannya waktu, suatu saat mereka akan mengalami hal yg berbeda tentang kebahagiaan.

Menurut riset, hal kecil yg bisa dilakukan orang tua agar anak-anak mengalami kebahagiaan secara penuh, maka orang tua harus mengajarkan kepada mereka cara menyeimbangkan kesukaan-kesukaan mereka dengan apa yang penting, yang baik, dan bermakna.

Melakukan kebiasaan yang membahagiakan bisa dimulai dengan 4 (empat) kegiatan bersama dengan anak-anak, dimana kegiatan ini akan terus membawa perkembangan dan tantangan pada diri anak, yaitu; Keterlibatan, bermakna, bersyukur dan olahraga. 

Keterlibatan
Dengan melibatkan anak-anak dalam melakukan aktifitas keseharian yang disenangi oleh anak-anak, aktifitas ini lebih pada hobi dan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh anak, dan mereka larut dalam aktifitas itu, sampai ia lupa waktu. Maka saat itulah orangtua bisa meyertainya dan terlibat didalamnya.

Bermakna
Mendorong anak untuk melakukan hal-hal kecil yang mengandung kebaikan, misal membersihkan sampah dilingkungan sekitar, berbagi makanan dengan teman atau tetangga dan melibatkan mereka untuk menjadi relawan (aktifitas sosial).

Bersyukur
Cara yang bisa dilakukan dan paling mengena adalah dengan membersamai anak-anak makan bersama seluruh keluarga, saat semua menikmati makanan, terasa bahagia dengan nikmatnya makanan, maka orangtua bisa mengajak anak-anak untuk men-syukuri nikmatnya makanan, baik dengan mengucapkan terimakasih pada yang memasak atau langsung bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan rasa nikmat pada diri kita saat mengecap makanan.

Olahraga
Olahraga, sudah seharusnya menjadi bagian dari kehidupan bersama anak-anak. Berolahraga bagi anak-anak tidak harus di tempat khusus, cukup membersamai anak-anak bermain, menggerak-geraklan tubuh dan sedikit berkeringat, itu sudah termasuk berolahraga.

Karena setiap hari hanya ada sekian jam yang dimiliki oleh orangtua dan anak-anak, maka prioritaskan waktu-waktu untuk hal-hal tersebut. lakukan secara mengalir saja tanpa perencanaan khusus. Disinilah akan menumbuhkan pada pikiran anak-anak bahwa kebahagiaan itu sederhana dan membutuhkan tantangan. Allohu A'lam

#Parenting #WashoyAba 

Ad Placement