Desember 2023 - kangzainfuad.com

Selasa, 12 Desember 2023

Menghilangkan Rasa Dengki dalam Diri

Illustrasi

Penyakit yang tampak (dhohir) misal sakit kepala, sakit gigi, dan lain sebagaianya seringkali menjadi perhatian utama bagi setiap orang, karena rasa sakit yang dialami bisa dirasakan secara langsung. sedangkan penyakit bathin yang sesunggunya lebih berbahaya dari penyakit dhohir, banyak yang mengaggap remeh dan membiarkanya sampai parah (merusak diri), karena bisa jadi mereka tidak sadar bahwa ia telah menderita penyakit yang merusak tubuhnya. salah satu penyakit itu adalah penyakit dengki atau iri hati (hasad).

Hasad yang ditimbulkan dari dalam hati mampu mengganggu kesehatan fisik (dhohir) seseorang, bahkan penyakit ini mampu merusak amal ibadah orang yang dengki dengan berkurangnya pahala dan pahalanya akan diberikan secara cuma-cuma kepada orang yang ia dengki.

Penyakit hasad ini timbul dari berbagai sebab, diantaranya berawal kurang rasa syukur terhadap rizki yang ia peroleh. padahal sejatinya rizki yang sudah Allah tentukan pada seseorang sudah ada ukuranya, dan ukuran itu tidak akan berlebih dan tidak akan berkurang sedikitpun. artinya, bahwa rizki yang Allah tentukan itu akan membawa kebaikan pada setiap  orang.

Misal seseorang diberikan rizki yang banyak kemudian menjadinya kaya, maka dengan kekayaan yang dimiliki jika disyukuri akan menjadikan ia semakin gemar bersedekah (dermawan) sehingga dengan hartanya itu membuatnya semakin medekatkan diri kepada Allah. jika seseorang diberikan rizki yang pas-pasan atau kurang sehingga ia dikenal menjadi orang miskin, bisa jadi dengan kemiskinan yang ia alami bisa membuat ia dekat dengan Allah swt atas kesabaranya dan lebih dicintai oleh Allah jika ia mampu merasakan kenikmatan atas ketetapan Allah swt. Sebagaimana Allah swt berfirman,


وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَكُمۡ خَلَٰٓئِفَ ٱلۡأَرۡضِ وَرَفَعَ بَعۡضَكُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٖ دَرَجَٰتٖ لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلۡعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٞ رَّحِيمُۢ

"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-An’am, 06:165).


Masing-masing manusia memperoleh takdir yang berbeda dari Allah SWT, sebagian dari mereka diberikan kelebihan dari sebagian lainnya.


وَٱللَّهُ فَضَّلَ بَعۡضَكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ فِي ٱلرِّزۡقِۚ فَمَا ٱلَّذِينَ فُضِّلُواْ بِرَآدِّي رِزۡقِهِمۡ عَلَىٰ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُمۡ فَهُمۡ فِيهِ سَوَآءٌۚ أَفَبِنِعۡمَةِ ٱللَّهِ يَجۡحَدُونَ


"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?. (QS. Al-Nahl, 16:71).


Cara yang terbaik yang bisa dilakukan adalah menerima dengan ikhlas apa yang menjadi ketetapan Allah swt. Berapapun rizki yang diberikan Allah swt., disyukuri. kenikmatan sekecil apapun yang Allah swt anugrahkan, di nikmati. Dan sebesar apapun kepahitan yang dialami, disabari. InsyAllah akan meredam rasa dengki yang ada dalam diri sendiri. karena apa yang sudah Allah tetapkan itulah yang terbaik, sebagaimana firman Allah swt.


۞وَلَوۡ بَسَطَ ٱللَّهُ ٱلرِّزۡقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٖ مَّا يَشَآءُۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرُۢ بَصِيرٞ


"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. (QS. Al-Shura, 42:27).


Dengan meredamnya rasa dengki atau iri dalam diri insyaallah akan tampak dalam diri seseorang rasa bahagia, dengan orang lain selalu berfikir berpositif (husnud dhon), ramah dan akan bersabar dalam menghadapi situasi apapun, Allahu A'lam.

Jumat, 08 Desember 2023

Teknologi dan Adab

Di era seperti sekarang ini, Allah SWT telah memberikan banyak sekali kemudahan-kemudahan. Termasuk dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, sangat mudah didapatkan oleh manusia.

Cukup berbekal HP, anak didik bisa berselancar bebas mendapatkan ilmu pengetahuan, apapun. Bahkan masalah ilmu matematika yang rumitpun mudah didapatkan, apalagi hanya masalah dalil dalam ilmu agama, cukup searching di internat, beres.

Saat ini, dengan teknologi kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI). Anak didik akan sangat mudah menyelesaikan tugas-tugas disekolah, bahkan bisa jadi berbagai permasalahan kehidupan yang dihadapi manusia, kelak akan mudah dikerjakan oleh teknologi AI. 

Namun yang tidak bisa didapatkan dari semua itu, Adab. Adab tidak hanya tentang teori belaka, tapi bagaimana manusia bisa beradab jika ilmu pengetahuanya yang ia pahami tentang adab, tidak diamalkan, maka dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak bisa disebut orang yang adab. 

Tekhnologi tidak mampu memberikan contoh bagaimana cara beradab, sopan santun. Karena adab-sopan santun hanya bisa diberikan dan dipahami dengan hati, sedangkan teknologi tidak memiliki hati.

Maka benarlah syaikh An-Nawawi pernah menyampaikan, 

علم بلا أدب كنار بلا حطب، و أدب بلا علم كروح بلا جسد

“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” 

Agar tidak kalah dengan teknologi, maka guru yang memberikan ilmunya didasari dengan hati yang bersih, ikhlas., Ilmu yg disampaikan disertai dengan uswah hasanah (tauladan), dan setelah sholat malamnya memanjatkan do'a terbaik dikhususkan pada anak didiknya, InsyaAllah ilmunya akan memiliki Ruh, yang kelak anak didiknya akan merasakan keberkahan ilmu-pengetahuanya, ilmu yang menjadikan mereka menjadi beradab. ilmu pengetahuan yang semacam inilah tidak bisa diciptakan dan diberikan oleh teknologi.

Kamis, 07 Desember 2023

MKKS: Kunci Sukses Studi Lanjut Di Perguruan Tinggi

Kesuksesan bagi seorang guru, mampu mengantarkan anak didiknya menjadi anak yang mampu memberikan manfaat bagi sesama, sukses sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan.

Salah satu pintu gerbang menggapai kesuksesan secara akademik adalah mereka bisa melanjutkan pendidikan dijenjang berikutnya, Kuliah.

Dalam diskusi, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Malang menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa kesuksesan anak didik masuk Perguruan tinggi adalah adanya komitmen yang tinggi dan rasa tanggungjawab dari anak didik dalam memilih pilihan cita-cita, jurusan. 

Pendapat ini diperkuat oleh pemamaparan pak Andreas dosen ITB sekaligus panitia Seleksi Nasional masuk Perguruan tinggi. Beliau menambahkan, bahwa kesuksesan anak didik dalam perkuliahan disebabkan karena ada minat yang tinggi terhadap jurusan yang mereka pilih, sesuai passion. Bukan semata karena nilai yang tinggi (pintar) saat sekolah semata.

Sesuai dengan pengalaman beliau, banyak mahasiswa yang tidak bisa tuntas kuliah karena merasa jurusan yg mereka pilih tidak sesuai dengan passion (minat), hal ini terjadi karena saat kuliah memilih jurusan hanya sekedarnya, atau mengikuti saran orang lain (bimbel/guru) dengan landasan passing grade terendah agar mudah masuk Perguruan tinggi. 

Walaupun akhirnya masuk, tidak menjadi jaminan anak didik akan sukses sampai tuntas menempuh study, justru depresi yang akan mereka alami saat menjalani proses kuliah. 

Oleh sebab itu, berikan kepercayaan diri pada anak didik, tanamkan rasa tanggung jawab akan pilihannya, dan ajarkan agar bekerja keras untuk meraih cita-cita nya. 

Minggu, 03 Desember 2023

Guru Ngaji dan LPQ di Tahun Politik 2024

Dokumen Ketua DPC FKPQ Kota Malang, Ustadz Ahmad Zain Fuad menyampaikan materi penyusunan program kerja LPQ

Pelatihan penyusunan Program Kerja Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LPQ) berlangsung di LPQ Al-Mulk Maharaja Residen Tunggulwulung Lowokwaru Kota Malang, Ahad (03/12/2023).

Kegiatan yang di inisiasi oleh Pengurus DPC Forum Komunikasi Pendidikan Al-Quran (FKPQ) Kota Malang menjadi bagian dari agenda rutin dengan materi menyesuaikan kebutuhan Lembaga melalui masukan kepala atau ustadz dan ustadzah pengelola lembaga (LPQ).

Zain Fuad, ketua DPC FKPQ Kota Malang menyampaikan. "Penyusunan Program Kerja menjadi materi penting mengingat saat ini bulan Desember, akhir tahun Masehi merupakan saat yang tepat bagi masing-masing Lembaga untuk mengevaluasi dan menyusun program baru untuk tahun berikutnya, tahun 2024".

Sehingga diharapkan, masing-masing lembaga sudah mulai menyusun dan merencanakan program yang akan dilaksanakan di tahun 2024, bagi lembaga yang sudah menyusun program kerja, diakhir tahun ini bisa dijadikan bahan evaluasi program yang sudah direncanakan dan peningkatan kualitas dalam melaksanakan program untuk tahun berikutnya, tambah ustadz Zain Fuad.

Isnan Alami, Bagian Bina Mental Spritual Kesra Sekretariat Daerah Kota Malang hadir dalam kegiatan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para peserta yang hadir, karena menjadi guru ngaji merupakan orang yang dipilih oleh Allah dan Rasul-Nya untuk melanjutkan perjuangan mengajarkan, mengenalkan Al-Quran pada Umat.

"Perhatian pemerintah Kota Malang pada guru ngaji sudah sangat luar biasa salah satunya dengan memberikan insentif bulanan, bahkan pada hafiz/ah diberikan insentif sebesar 1 (satu) juta setiap Bulanan, pemberian kartu BPJS ketenagakerjaan yang dalam pelaksanaannya disesuaikan kondisi kelurahan masing-masing",Terang pak Isnan panggilan Isnan Alami.

Sebelum menutup sambutanya, pak Isnan berharap agar seluruh guru ngaji tetap berperan aktif dalam mensukseskan pemilu di tahun 2024 dengan cara damai, mampu menjaga nama baik Lembaga (TPQ) nya dengan tidak terlibat politik praktis dengan mengatasnamakan lembaga, berbeda pilihan pilihan itu wajar, maka sikapi perbedaan itu dengan sewajarnya.

Diakhir kegiatan ini ditutup dengan pemaparan materi oleh Ketua DPC FKPQ Kota Malang terkait penyusunan Program Kerja sekaligus pemberian Surat Keputusan (SK) Kepala Lembaga terbaru, informasi agenda FKPQ di Tahun 2024.

Ad Placement