SINGA YANG LEMAH - kangzainfuad.com

Selasa, 21 Januari 2020

SINGA YANG LEMAH



Al-kisah ada seekor singa tua yang tak berdaya, suaranya yang tidak lagi gagah dan geraknya tidak lagi lincah. Pada saat yang bersamaan, ada sekerumunan Hyna yang muda, energik dan cerdik. Hyna yang muda ini selalu bersabar, mencari kesempatan untuk mencari waktu dan kondisi yang tepat agar mereka mampu melumpuhkan singa untuk dimakan bersama oleh kawanan Hyna.

Tibalah saatnya, saat singa lengah, salah satu hyna memberanikan diri menyerang kaki singa. Dengan keadaan singa yang tua dan lemah itu, membuat singa terjatuh dan kesempatan ini tidak disia-siakan oleh kawanan Hyna yang lain. Serempak merekapun menyerang singa secara bersamaan, ada yang menggigit kaki belakang sebelah kanan, kiri, begitupun kaki depan kanan dan kiri tidak luput dari incaran hyna yang lain, bahkan bagian tubuh yang lain, perut, pantat menjadi sasaran Hyna.

Singa yang gagah tua itu berusaha melawan sekuat tenaga, raungan yang selama ini melengking kecang penuh wibawa seakan tak berguna. Karena disaat usianya yang senja,  membuat tubuh yang gagah (dulu) kini ringkih dan suara yang lantang (dulu) kini menjadi lemah,tak berwibawa. Hyna tetap saja menyerang dan menggigit tubuh singa. Nasib singa semakin tragis, seakan pasrah menjadi santapan singa.

Namun, disaat hyna mulai berhasil melumpuhkan singa. Datanglah singa muda, meraung-raung seakan tak sabar ingin menolong ayahnya yang tak berdaya. Keadaanpun berubah, Hyna yang tadinya gagah karena banyak dan kompak, kini kocar-kacir menyelematkan diri masing-masing. Walau hanya mendengar lolongan singa, para hyna berlarian menjauh dari singa muda.

Hikmah yang dapat kita ambil, sehebat-hebatnya singa, sampai mendapatkan julukan Raja Hutan bahkan dalam ekosistem, singa merupakan hewan teratas yang berkuasa. Namun disaat ia tua tak akan memiliki daya da kekuatan, bahkan pengaruh dalam sebuh ekosistem.

Begitupula kita, sebagai manusia saat dimasa mudanya tidak memanfaatkan waktu dengan baik, tidak belajar dengan bersungguh-sungguh, apalagi sampai bermalas-malasan, maka akibat yang kita lakukan selama muda akan dirasakan saat waktu tua telah tiba.

Bisa jadi, apa yang kita lakukan saat ini akan terulang kembali dan akan dilakukan oleh anak-anak kita saat kita berusia senja. Sebagaimana singa yang gagah dan suaranya yang berwibawa mampu ditiru dan dilakukan oleh anaknya untuk menyelamatkan ayahnya.
Semoga anak-anak kita menjadi anak yang sholih dan sholihah yang mampu menyelematkan dan menetramkan hati kita saat kita bersia senja, bahkan saat kita di alam baka. Amiien.

Ahmad Zain Fuad

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda