Sebagai orang tua, melihat perilaku anak terkadang kita selalu teringat pada masa dimana kita pernah mengalami apa yang dialami oleh anak kita dan bagaimana cara orangtua kita saat itu memperlakukan kita.
Apa yang dilakukan oleh orangtua kita, seakan tergambar jelas dalam pikiran kita bagaimana cara orang tua kita mendidik kita saat itu.
Pola asuh pada anak, secara tidak sadar kadang kita sebagai orangtua akan banyak meniru apa yang dilakukan oleh orangtua kita sebelumnya. Anggapan ini tidaklah salah dan perlu menjadi perhatian, karena apa yang ada dalam diri anak secara gen, sifat dan karakter ada diri kita sebagai orang tua.
Hanya saja, pengetahuan kita sebagai orang tua haruslah senantiasa berkembang seiring perkembangan zaman, sehingga apa yang kita berikan kepada anak berupa pendidikan dan pola asuh tidak ketinggalan zaman.
Sebagaimana ada sebuah ungkapan (bukan hadits), “Jangan paksakan anak-anakmu mengikuti jejakmu, mereka diciptakan untuk kehidupan di zaman mereka, bukan zamanmu” – Socrates
Namun ada perkara yang terpenting wajib diberikan kepada anak, walau orang lain menganggap pola pendidikan yang jadul ketinggalan zaman, pendidikan Akhlaq.
Pendidikan Akhlaq, bukan hanya kewajiban sekolah, tapi kewajiban orang tua untuk memberikan pendidikan dan tauladan. Disaat Akhlaq semakin langka. Orang tua harus belajar keras memberikan pendidikan akhlaq, baik secara teori maupun praktik.
Secara teori dengan diberikan kajian berupa kitab-kitab Akhlaq karya para ulama, misal Akhlaq Lil Banin, dan lain sebagainya. Dan tentunya disertai dengan tauladan dirumah dan dalam kehidupan bermasyarakat.
Mendidik anak, tak semudah "membuat anak". Mendidik butuh perjuangan secara terus menerus dan istiqomah sampai kapanpun. Semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan sampai anak-anak kita menjadi anak yang mampu memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita, lingkungan, agama dan bangsa.