Pengembangan sekolah agar lebih adaptif di masyarakat dan menjawab tantangan zaman, SMA Surya Buana Malang mengembangan model pembelajaran yang berbasis pada bakat-minat serta kebutuhan orangtua yakni Blended Personalized Learning School.
Penerapan dari pendekatan Blended Personalized Learning School proses pendidikan di SMA Surya Buana Malang sebagai berikut:
1. Pendekatan Pembelajaran yang Disesuaikan – Menawarkan kurikulum yang sepenuhnya disesuaikan dengan minat dan bakat siswa, memungkinkan para siswa untuk memilih pelajaran sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka.
2. Fleksibilitas Jadwal – Memberikan kebebasan bagi siswa dan orangtua untuk menentukan kapan dan bagaimana mereka mengikuti pelajaran, baik secara online atau tatap muka.
3. Pemanfaatan Teknologi – Menyediakan akses teknologi terkini untuk mendukung pembelajaran online yang efektif, dengan alat dan platform yang mendukung pengalaman belajar yang lebih interaktif dan terpersonalisasi.
4. Kolaborasi dengan Orangtua – Memberikan ruang bagi orangtua untuk berperan aktif dalam merancang rencana pendidikan anak mereka, dengan komunikasi yang terbuka dan kolaboratif.
5. Pembelajaran Berbasis Proyek atau Praktik – Menyediakan pengalaman belajar yang lebih berbasis proyek, memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan secara praktis sesuai minat mereka.
Dengan diferensiasi seperti ini, Blended Personalized Learning School bisa benar-benar menonjol dalam hal fleksibilitas, inovasi, dan relevansi dengan kebutuhan siswa dan orangtua.
Model Kurikulum
Model kurikulum Blended Personalized Learning School SMA Surya Buana Malang diwujudkan dalam pembelajaran yang fleksibel dan terpersonalisasi. Berikut beberapa struktur kurikulum yang dikembangkan:
1. Kurikulum Inti (Core Curriculum)
Pelajaran Dasar: Menyediakan mata pelajaran dasar seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, dan Pendidikan Agama yang tetap diajarkan secara wajib, namun bisa disesuaikan tingkat kesulitan dan waktu belajarnya sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pendekatan Modular: Materi dibagi dalam modul-modul yang bisa diakses secara online atau tatap muka, memungkinkan siswa untuk memilih dan mengatur urutan pelajaran sesuai kecepatan belajar mereka.
2. Pilihan Berdasarkan Minat (Elective Courses)
Bakat dan Minat: Menyediakan berbagai pilihan pelajaran seperti seni, musik, komputer, kewirausahaan, olahraga, dan bahasa asing yang bisa dipilih siswa sesuai dengan minat mereka.
Fleksibilitas dalam Penjadwalan: Jadwal untuk mata pelajaran pilihan bisa fleksibel dan diatur berdasarkan ketersediaan sumber daya, seperti instruktur atau kelas online.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning).
Keterampilan Praktis: Siswa diberi kesempatan untuk bekerja dalam proyek-proyek praktis, baik secara individu atau kelompok, yang berkaitan dengan minat mereka. Proyek ini bisa melibatkan teknologi dan inovasi.
Mentoring: Setiap proyek dapat didampingi oleh mentor yang memberikan arahan sesuai dengan minat atau bidang yang dipilih siswa.
4. Pembelajaran Daring dan Luring (Blended Learning)
Platform Online: Menggunakan platform digital untuk memungkinkan siswa mengakses materi pelajaran kapan saja. Bisa mencakup video pembelajaran, tes, kuis, dan forum diskusi.
Sesi Tatap Muka: Diadakan pertemuan tatap muka atau sesi langsung (webinar, kelas offline) untuk diskusi mendalam dan pengajaran praktis.
5. Evaluasi dan Umpan Balik (Assessment and Feedback)
Penilaian Formatif dan Sumatif: Menyediakan penilaian berkelanjutan yang berbasis proyek, kuis, dan ujian, yang bisa dilakukan secara daring atau luring.
Portofolio Pribadi: Setiap siswa dapat memiliki portofolio digital yang mencatat perkembangan belajar mereka, memungkinkan untuk evaluasi berbasis kompetensi dan pencapaian pribadi.
6. Kolaborasi dengan Orangtua dan Komunitas
Sesi Keterlibatan Orangtua: Mengadakan pertemuan rutin untuk mendiskusikan kemajuan belajar anak dan memberi masukan terhadap kurikulum yang diterapkan.
Jaringan Komunitas: Membangun komunitas belajar yang mendukung, misalnya, dengan mengundang ahli atau praktisi dalam berbagai bidang untuk berbagi ilmu dengan siswa.
Kurikulum ini bisa sangat fleksibel dan dapat terus berkembang seiring berjalannya waktu, tergantung pada perkembangan siswa, kebutuhan orangtua, dan tren pendidikan terbaru. (azf)