kangzainfuad.com

Rabu, 31 Maret 2021

Disaat kasih Cinta Semakin Langkah

 


Disaat kasih Cinta Semakin Langkah

Anakku, hampir 1 tahun lebih engkau menjalankan amanah merawat ayam. awalnya hanya 1 pasang, kini sudah 12 ekor lebih ayam dan saat ini masih ada beberapa indukan yg sedang mengeram, Alhamdulillah engkaupun bisa menikmati nikmatnya telor rebus hasil ternakmu sendiri.

Awalnya, engkau merasa berat merawat ayam. berat karena harus istiqomah memberi makan, tapi insyaallah saat ini engkau terasa nyaman, rasa sayang sudah mulai tumbuh. cintamu pada ayam, dan hewan-hewan mulai berkembang. bahkan kini mampu membuat teman-temanmu juga tertarik dan ikhlas menjaga ayam-ayammu disaat engkau pergi keluar kota.

Tumbuh kasih sayang itu mulai engkau rasakan, hati mulai terasa ibah saat melihat ayam yg sedang sakit. engkau bersedih disaat ada ayam yang sakit dan disakiti oleh ayam yang lain. engkau mencari-cari jika ada ayam yang belum makan, memastikan mereka semua tercukupi dengan makanan yang engkau siapkan, kini engkau juga mulai disiplin memantau ayam-ayam yang saat ini sudah mulai engkau lepas, liar. seakan engkau mengikhlaskan siapapun yg ingin mengambil ayam itu, atau engkau menaruh kepercayaan besar pada ayam, bahwa ayam-ayam itu tidak akan kemana. tetap bersamamu, karena engkaulah yang mencurahkan kasih-sayang padanya, dan pastilah ia akan tetap setia pada tuanya, bukan karena takut. tapi setia karena sayang.

Anakku, disaat dunia luar kehilangan rasa kasih sayang, engkau mampu menebarkan kasih-sayang. disaat yang lain tega menyakiti yang lain, engkau tumbuh hati penuh cinta kasih. disaat yang lain ingin memegang erat dunia, engkau belajar rela melepas apa yang engkau cinta.

Inilah salah satu hikmah kenapa orang-orang besar dulu, sejak usia dini sudah dididik untuk merawat hewan-hewan, menggembala kambing sebagaimana Nabi Agung Muhammad saw. agar dalam diri tumbuh nilai-nilai kasih sayang pada semua, alam semesta.

وما اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

Senin, 29 Maret 2021

Bakso VS Mie Ayam

 


Anakku, Alhamdulillah perjalanan jauh sudah kita lalui. ditengah perjalanan itu kita terasa lelah, akhirnya kita lanjutkan istirahat, santai sambil menikmati bakso dan mie ayam. hati terasa bahagia-lega. rasa lapar membuatmu lahap menikmati makanan itu, walau akhirnya masih ada sisa karena bosan dan kenyang.

Anakku, itulah sifat manusia-dunia. silih bergantinya keadaan, membuat sebagian orang terasa jenuh. tapi bagi orang yang benar-benar mampu merenungkan keadaan, maka ia akan memilih keadaan yang mampu menghadirkan kebahagiaan sejati.

Allah menjadikan kenikmatan-kenikmatan dunia berakhir dengan menjenuhkan dan menghadirkan kebaikan-kebaikan yang abadi jika kita mampu melakukan aktifitas duniawi dengan niat untuk ukhrowi (akhirat).

#Washoya

Rabu, 24 Maret 2021

Ngaji

 


Setiap anak memiliki bakat yang Allah swt anugrahkan kepada manusia. Jika orang tua,lembaga pendidikan, atau pesantren mampu menangkap dan membina dengan tepat anugrah ini, insyaallah anak-anak akan mampu berkembang sesuai dengan Fithrahnya.

Tidak mudah, butuh proses untuk mengantarkan anak menjadi pribadi yang berkembang sesuai dengan fithrahnya, butuh waktu lama dan kesabaran ekstra agar dalam prosesnya bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan,sukses.

Alhamdulillah, hari ini kami berkesempatan mengaji kepada beliau, Pak Lukman Hakim founder Sekolah Dolan (school of talent). sesuai dengan namanya, beliau bijak dan ramah menyambut tamu, dermawan dalam menebarkan ilmu.

Semoga shilaturohim ini akan terus berlanjut dan mampu mengamalkan ilmu-ilmu yang beliau berikan kepada kami, Amiin.

Minggu, 21 Maret 2021

FKPQ Kota Malang: Apresiasi Kemenag Kota Malang untuk Guru Ngaji LPQ

Menjadi Pelayan Guru Ngaji dan Mitra Pemerintah dalam membina Lembaga Pendidikan Al-Qur'an Kota Malang menjadi salah satu misi dakwah-perjuangan FKPQ Kota Malang.

Selama ini, LPQ (d/h TPQ) minim sekali bantuan yang diberikan oleh pemerintah yang dialokasikan untuk lembaga. padahal jika kita melihat peran LPQ di tengah masyarakat, selain membumikan Al-Qur'an dengan program menuntaskan buta-huruf Al-Qur'an, LPQ juga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter positif anak-anak (santri) bahkan menjadi pondasi masa depan mereka dalam berakhlaqul karimah.

Dimasa pandemi, LPQ menjadi salah satu tombak utama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, santri dan lingkungan sekitar LPQ akan bahaya dampak covid-19. mengingat LPQ menjadi satu-satunya Lembaga Pendidikan Islam yang langsung bersentuhan dengan masyarakat lintas usia; Balita, Anak-anak, balig, dewasa, bahkan ada LPQ yang membina Lansia dalam proses pengajianya.

Hal inilah menjadi perhatian serius DPC FKPQ Kota Malang dengan cara memberikan kesempatan kepada pengelola LPQ untuk mengajukan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Covid-19 kepada Kemenag RI melalui DPC FKPQ Kota Malang. sebanyak 174 LPQ yang mengajukan BOP Covid-19 dan alhamdulillah semua permohonan di tindak lanjuti oleh Kemenag RI.

Tidak hanya mengajukan permohonan BOP COVID-19 LPQ, DPC FKPQ Kota Malang dengan dibimbing oleh PD. Pontren Kementrian Agama Kota Malang juga melakukan pendampingan, pembinaan dan motivasi kepada Lembaga agar Amanah dalam merealisasikan Bantuan pemerintah dan membuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Alhamdulillah, LPQ yang mendapatkan bantuan mampu menjalankan amanah dan membuat laporan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

untuk mengapresiasi perhatian dan kerjasama yang luar biasa dari LPQ yang mendapatkan bantuan, Kementrian Agama Kota memberikan penghargaan kepada LPQ yang membuat laporan terbaik, video yang paling mengena dalam memberikan penyuluhan bahaya Covid-19 dan Pembina Terbaik dalam pendampingan dan pembinaan lembaga penerima BOP Covid-19. 

Adapun Lembaga dengan penerima penghargaan adalah TPQ Tahfidul Qur'an Darrusalam kategori Video Terbaik dan RTQ Al Ghozali kategori Laporan terbaik, sedangkan untuk pembina terbaik diberikan kepada Gus H. Achmad Shamton,M.Ag. (Ka. Pontren) dan Ust Ahmad Zain Fuad,S.Si.,S.P.d,.M.Pd. (Ketua DPC FKPQ Kota Malang).

Semoga dengan BOP Covid-19, apresiasi dan penghargaan dari pemerintah kepada LPQ menjadi awal agar LPQ Tetap semakin profesional, amanah dan mampu bertanggungjawab dalam menerima amanah, Amiin.

Rabu, 17 Maret 2021

Konfercab DPC FKPQ Kota Malang

 


Konfercab DPC FKPA Kota Malang

Forum Komuniskasi Pendidikan Al-Qur’an (FKPQ) Kota Malang Alhamdulillah telah melaksanakan agenda 5 (lima) tahunan sesuai dengan yang direncanakan, Konferensi Cabang (konfercab) terlaksana di Sekretariat DPC FKPQ Kota Malang, Jl. Akordion Utara Maharaja B-2 Lowokwaru Kota Malang pada Ahad, 28 Pebruari 2021.

Sesuai dengan AD-ART FKPQ, pemilihan Ketua umum DPC FKPQ dipilih oleh perwakilan pengurus PAC dimasing-masing kecamatan, Kecamatan Klojen. Lowokwaru, Blimbing, Kedungkandang dan Sukun. Dalam pemilihan calon ketua DPC FKPQ Kota Malang diawali dengan laporan kegiatan dan evaluasi program pada kepengurusan DPC FKPQ Kota Malang periode 2016-2021 yang disampaikan oleh (PLT) ketua umum DPC FKPQ Kota Malang, Ahmad Zain Fuad,S.Si.,S.Pd.,M.Pd.

Setelah proses pelaporan kegiatan, evaluasi dan progres perjuangan dan dakwah FKPQ Kota Malang yang disamapaikan ustadz Zain, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi pemilihan Bakal Calon ketua yang diusulkan oleh masing-masing PAC FKPQ Kecamatan kemudian diakhiri dengan pemilihan ketua DPC FKPQ Kota Malang dan penyusunan calon pengurus untuk periode 2021-2026.

Pada awalnya, penentuan bakal calon berjalan dengan tersendat-sendat (rumit), mengingat ketua (PLT) DPC FKPQ Kota Malang menyatakan mengundurkan diri dan tidak ingin mencalonkan kembali untuk periode berikutnya sampai akhirnya masing-masing PAC FKPQ menyampaikan curah pendapat dan penguatan agar ketua (PLT) berkenan mencalonkan kembali menjadi calon ketua DPC FKPQ Kota Malang untuk periode 2021-2026. Mengingat saat ini DPC FKPQ Kota Malang masing membutuhkan figur yang mampu mendorong kemajuan dan soliditas organisasi, memperkuat Ukhuwah Qur’aniyah antar lemabaga pendidikan Al-Qur’an serta mempererat jaringan antar lembaga, baik organisasi masyarakat (Ormas) maupun lembaga pemerintahan yang selama ini sudah dirintis.

Dari berbagai penguatan yang disampaikan peserta Konfercab, akhirnya pemilihan tetap dilaksanakan dengan sistem demokrasi, masing-masing perwakilan PAC memberikan suara pemilihan calon Ketua DPC FKPQ Kota Malang Periode 2021-2026 dengan hasil pemilihan 100% peserta memilih ketua (PLT) sebelumnya, Ustadz Ahmad Zain Fuad,S.Si.,S.Pd.,M.Pd. peserta Konfercab berharap, dengan hasil yang sudah di Musyawarahkan bersama, kelak perjuangan DPC FKPQ Kota Malang tidak hanya bergerak dalam pendampingan lembaga yang berhubungan lembaga pemerintahan (Kemenag dan Kesra Kota Malang), tapi harus mulai bergerak dalam meningkatkan kualitas Lembaga Pendidikan Pendidikan Al-Qur’an (LPQ), baik itu dari pengelolaan lembaga, Sumber Daya Ustadz-Ustadzah atau pengembangan organisasi FKPQ Kota malang, agar selelu memberikan manfaat dan berkah bagi penggerak Al-Qur’an, khususnya di Kota Malang.

Di akhir pertemuan ini, peserta Konfercab selain memilih Ketua juga membentuk Tim Formatur untuk menentukan pengurus baru yang akan membantu ketua terpilih dalam melanjutkan estafet perjuangan dan dakwah Qur’aniyah di bumi Arema. Ustadz Mashadi sebagai koordinator tim akan memilih ustadz-ustadzah terbaik dari masing-masing kecamatan untuk menjadi pengurus DPC FKPQ Kota Malang masa abdi 2021-2026, siapakah yang akan terpilih menjadi pengurus baru DPC FKPQ Kota Malang?.

Kamis, 25 Februari 2021

Salah Paham dengan Kata Tabarakallah, Barakallah, Mabruk dan Mubarok

 


Salah Paham dengan Kata Tabarakallah, Barakallah, Mabruk dan Mubarok

Halimi Zuhdy

Beberapa bulan terakhir, sejak beberapa da’i mempopulerkan kata “Tabarakallah” dan tidak sedikit artis yang mengikutinya, maka media ramai dengan kata tersebut, dan seakan-akan artinya sama dengan kata “Barakallah”.

Terkait dengan kata “Tabarakallah” ini tidak sedikit yang memahaminya dan memaknainya dengan kurang tepat, bahkan salah. Di beberapa artikel yang membahas kata ini (Tabarakallah), memaknainya tidak tepat (silahkan googling), diartikan dengan “mudah-mudahan Allah memberkatimu”, ada pula yang menggandengkan dengan “Masyallah Tabarakallah” yang diartikan dengan  Allah yang berkehendak seperti itu, Allah berikan kamu barakah (artikelsiana), Semoga Allah memberkahimu (wolipop.detik), semoga Allah memberkahimu (kumparan), Tabarakallah (تبارك الله) Semoga Allah memberkahimu (quora), empat web di atas adalah hasil googling ketika mencari makna “Tabarakallah”, belum lagi website lainnya yang pembahasannya tidak jauh berbeda.

Sekilas, kesalahan yang paling tampak adalah mengartikan “Ka” dalam Tabara-ka- dengan arti “kamu”, ini juga sering terjadi kesalahan dengan mengartikan “Barakallah” dengan mudah-mudahan Allah memberikati-mu, tanpa mengikuti kata fika, laka, alaika dan lainnya. Tabarakallah itu berbeda dengan “Barakallah laka”, meskipun dari derivasi yang sama, tetapi memiliki arti yang berbeda.

Tayyib. Mari kita kaji sepintas makna “Tabarakallah”, pertama secara mu’jami (kamus), kedua, menurut beberapa tafsir al-Quran (karena kalimat ini sangat banyak di dalam al-Qur’an). Ketiga, hadis-hadis yang terdapat kata Tabarakallah.

Pertama, secara mu’jami kata ini belum ada dalam kamus KBBI, dan suatu saat perlu ditambahkan dalam kamus bahasa Indonesia, seperti kata; alhamdulillah, masya Allah, berkah, dan kata-kata lainnya yang sering digunakan masyarakat Indonesia. Dalam kamus Al-Ma’ani, Tabarakallah diartikan dengan Taqaddasa, tanazzaha, ta’ala (Maha Suci Allah, Maha Tinggi). Tabaraka al-Rajulu (thalaba al-barakata wa faza biha); seseorang memohon keberkahan dan keberhasilan dengannya. Kata “tabaraka wa ta’ala” sudah menjadi istilah dalam Fiqih dengan arti Maha Suci Allah dan Maha Tinggi. (Ma’ani).

Dalam al-Qur’an, kata Tabarakallah  terdapat dalam 8 tempat; Al-‘Araf: 54, Al-Mu’minun: 14, al-Furqan pada ayat; 1, 10, dan 61, al-Ghafir: 64, al-Rahman: 78, al-Mulk: 1.

تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ، فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ، تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ.. ، تَبَارَكَ الَّذِي إِنْ شَاءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا..، تبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجاً،  تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالْإكْرَامِ، فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ،  تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Dalam terjemahan bahasa Indonesia kata Tabarakallah (sesuai dengan urutan ayat di atas) diartikan dengan; 1) Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam, 2) Maka Maha sucilah Allah, 3) Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan, 4) Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, 5) Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang, 6)  Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.   , 7) Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia, 8) Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan.

Sedangkan dalam beberapa tafsir al-Qur’an, di antaranya adalah kitab Al-Tahrir wa al-tanwir karya Ibnu ‘Asyur, kata “Tabarak” dalam bentuk derivasinya adalah menampakkan sifat pada sesuatu yang disifati, seperti kata Tastaqala yaitu tampak sesuatu yang berat dalam pekerjaannya (menjadi berat), Ta’adhama (tampak keagungannya, menjadi besar, agung), dan terkadang digunakan untuk menampakkan perbuatan yang disifati dengan benar-benar jelas seperti Ta’alallahu (sangat jelas keagungannya), maka dalam kata Tabarakah adalah sangat tampak jelas keberkahannya (dzaharat barakatuhu). Dalam Fath al-Qadir Lil Syakani, Tabarakallah, ai kathurat barakatuhu wa ittasa’a (keberkahan yang banyak dan melimpah), dan juga bermakna Ta’adhama (sangat tanpak keagungannya). Dalam tafsir al-Thabari tidak jauh berbeda dengan Fath al-Qadir yang bermakna al-kastrah dan ittasa’a (dipenuhi dengan keberkahan).

Dalam al-Mausu’ah al-Hadistiyah, kata “Tabaraka” terdapat dalam banyak hadis yang selalu berdampingan dengan kata “Ta’ala” sebuah istilah yang digunakan untuk kemuliaan dan keagungan Allah swt. Tidak ditemukan sebagai ungkapan untuk menyatakan sesuatu, sepengetahuan penulis, kecuali pernyataan keagungan kepada Allah. 

Berdasarkan beberapa keterangan di atas, tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan tentang makna Tabaraka dengan  arti “Allah memberkatimu”. Pertama, tabarakaallah tidak sama dengan barakallah laka, tabaraka (تبارك) itu khumasi lazim (kata kerja yang masuk katogeri lima huruf dan intransitif), sedangkan baraka (بارك) adalah kata transitif (muta’addi). Tabaraka menjadi transitif bila disambung dengan huruf lain (muta’addi bi harf).

Kedua, Tabaraka adalah  satu kata, bukan gabungan dari “taba” dan “ka”, yang memunculkan makna kamu. Demikian juga dengan kata Barakallah. Kata “Barakallah”, disambung dengan kata setelahnya, seperti kata fika, laka, dan alaika, menjadi Barakallah laka.

Ketiga, Tabarakallah itu mengagungkan Allah, menampakkan kesucian-Nya, kebaikan datang dari-Nya, keberkahan hanya dari-Nya. Maka, lebih tepat kalau ingin mengucapkan selamat atas apa yang diraih seseorang adalah kata Barakallah laka, Alaika, Ilaika (mudah-mudahan Allah memberkatimu), sedangkan kalau ingin mengucapkan sesuatu yang luar biasa, maka mengucapkan kata Barakallahu laka, fihi, (lebih jealasnya keterangan diakhir tulisan ini), tetapi yang lebih masyhur adalah Masyallah lahaula wala quwwata illa billah.

Dalam beberapa penjelasan, kata masyallah itu untuk dirinya sendiri (apabila terdapat sesuatu yang luar biasa), sedangkan  (untuk orang lain). Dalam laman al-imam bin Baz (al-Sunnah al-Shahihah) kata “Masyallah Tabarakallah” tidak ada dasarnya yang dapat menguatkan kalimat di atas (ma warada fihi syaik), yang ada dasarkan adalah Masyallah la haula wala quwwata illa billah. Sedangkan kata “Tabaraka” malah tidak berdasar, sedangkan dalam hadis yang ada adalah alla barrakta (ألَّا بَرَّكْتَ). Beliau melanjutkan, apabila seseorang melihat sesuatu yang mengagumkan, maka yang mengucapkan “Allahumma barik fihi”, “Barakallah fihi”. Berbeda dengan Ibnu Utsaimin, apabila seseorang ingin selamat dari penyakit Ain, maka hendaknya mengucapkan “Tabarakallah alaika”, karena Nabi pernah bersabda yang tertimpa penyakit dengan ucapan “Halla barrakta ‘alaika”. Dalam Utaibah, Mata Yuqalu Tabaraka wa mata yuqalu Masyallah la haula walaquwwata.

Apakah ada yang salah dengan pengucapan kata Tabarakallah? Tidak ada yang salah, hanya kurang tepat penggunaannya, serta salah mengartikannya, dan juga mungkin kurang tepat memahaminya.

Bersambung pada pembahasan kata Mabruk dan Mubarok, Insya Allah. 

Allahu’alam bisshawab.

Guru Kecil di Bahasa dan Sastra Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Khadim Pondok Pesantren Darun Nun Malang

Senin, 08 Februari 2021

Dawuh Kyai

 


"Manusia jangan diharapkan bisa sama semua. Justru dengan perbedaan-perbedaan bisa jadi seni yang Indah." - (KH. Maimoen Zubair) 

اللهم صل وسلم وبا رك علی سيدنا محمد عبدك وحبيبك ونبيك ورسو لك النبي الامي وعلی اله وصحبه وسلم ﷺ


#DawuhUlama

#DawuhKyai

#NahdlatulUlama

#HubbulWathonMinalIman

Senin, 04 Januari 2021

Menanam

 

Menanam

Ayah, kenapa kita menanam pohon, bukanya pohon itu akan membuat lingkungan kotor?

Anakku, apa yg engkau tanyakan sekilas memang benar, pohon membuat kotor karena dedaunanya berserakan. atau bisa jadi akan mendatangkan ulat disaat musim hujan seperti sekarang ini.

Anakku, Pohon sebagaimana makhluq yg lain termasuk manusia. jika yg engkau lihat hanya sisi tidak baiknya (negatif) maka semua pasti akan tampak, karena yg sempurna hanya sang Kholiq. maka lihatlah manfaat dan kebaikanya dari apa yg Allah ciptalan, termasuk apa yang engkau tanam bersama adik,pohon.

Anakku, menanam pohon bisa jadi engkau akan lama merasakan kemanfaatanya, engkau harus bersusah payah merawat dan menjaganya, bahkan engkau selalu bersabar membersihkan dedaunanya agar tidak mengotori lingkungan dan tetangga kita.

Anakku, kesabaranmu dalam merawat, menjaga dan membersihkan akan bernilai ibadah berlipat-lipat jika itu engkau lakukan secara ikhlas. apalagi saat ia sudah dewasa dan menghasilkan buah, maka berlilat-lipatlah manfaat yg akan engkau dapati.

Kalaupun pohon yg engkau tanam itu tak kunjung berbuah, minimal dengan pohon yg engkau tanam udara segar (oksigen) akan senantiasa engkau hirup dan pahala akan tetap akan mengalir selama pohon itu hidup, sebagaimana Nabi SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim). 

#washoyaaba

#hikmah

#pohon

LARON

 


LARON

Anakku, lihatlah laron yg dibidik kucing itu, ia tidak sadar kalau ada kucing yg siap menerkamnya. laron itu tetap santai menikmati mentari pagi, walau akhirnya mati menjadi santapan bergizi bagi kucing.

seringkali engkau bertanya, ayah kenapa  kita tidak menyelamatkan laron-laron itu dari pemangsa? kasihan yah...

Anakku, seandainya kita bisa menyelematkan 1 laron, engkau belum tentu bisa menyelamatkan laron yg lain, tidak perlu berduka. karena semua sudah berjalan sesuai kodrat-Nya. termasuk laron yg engkau lihat itu, awalnya kita ingin menyelamatkanya, akhirnya mati juga dilahap kucing.

Begitupun kehidupan yg kita alami, semua berjalan sesuai dengan kodrat-Nya, kita hanya menjalaninya. 

Nikmatilah apa yg Allah tentukan untukmu, kerjakan segala hal sesuai dengan kemampuanmu, yang terpenting memberikan faedah bagi orang lain.

Anakku, terkadang kenikmatan itu melenakan, sehingga kita lupa setiap saat ada "makhluq" lain yg siap memangsa,nafsu. semoga kita diselamatkan dari kenikmatan-kenikmatan duniawi yg melenakan dan melupakan tujuan akhir kehidupan kita, husnul khotimah.

#happyNUyear

#Washoya

SB INA Invention Day

 

Perguruan Surya Buana Malang mengundang para ilmuan muda berpartisipasi dalam kegiatan SB INA.

.

Segera Daftar, dapatkan pengalaman dan Wawasan baru dalam berinovasi!!.

Ad Placement