KabarGuruNgaji-Shilaturohim rutin
guru ngaji di Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) yang bernaung dibawah binaan
DPC FKPQ Kota Malang bulan ini dilaksanakan bersamaan dengan pembinaan guru
ngaji Metode Al-Bayan Lil Muslimin Bir Rosm Utsmani (Al-Bayan) di Kelurahan
Balearjosari Blimbing Kota Malang, tepatnya di TPQ Al-Ishlah.
Kegiatan rutin
bulanan guru ngaji hari ini, Ahad 12 Juni 2022 difokuskan pada pembahasan metodologi
pengajaran Al-Qur’an di LPQ dan Sekolah dengan berbagai permasalahanya,
termasuk manajemen (pengelolaan) administrasi lembaga.
Metodologi
Pegajaran Al-Qur’an disampaikan Ustadz Zuhdi, salah satu pengurus pusat
pengajaran Al-Qur’an Al-Bayan. “Metode penyampaian ilmu-ilmu Al-Qur’an sangatlah
banyak diantaranya Metode Al-Bayan, kelebihan metode ini hurufnya menggunakan rosm
utsmany, penulisan huruf Al-Qur’an standar internasional. Rosm utsmani ini,
pertama kali diterapkan sejak zaman Kholifah Utsman bin Affan”, terangnya.
Ustadz Zuhdi
menambahkan “Metode Al-Bayan memiliki ciri khas yang sekaligus menjadi keunggulanya,
yakni :
- Ber
Sanad Mutawatir sampai Rosululloh SAW sesuai dengan Qiroah Imam Ashim, riwayat Imam Hafs yang melalui jalurnya Imam Abi Muhammad Ubaid Ibnisshobbah.
- Mengunakan
Rosm Utsmany yang Tanda baca nya sudah baku dan bertajwid;
- Santri
yang sudah mampu atau berhasil dapat memilih program Al Qur’an Bin Nadhri
dengan menghafal surat-surat penting atau program menghafal Al Qur’an Bil Hifdhi
30 juz;
- Al
Qur’an disampaikan dengan metode Talaqqi dan Musyafahah serta sistem syahadah/ijazah
atau sanad yang bersambung sampai Rasululloh SAW.;
- Sangat
praktis dengan 3 jilid peserta didik sudah mampu naik kelas Al-Quran dan Ghorib
tajwid;
- Peserta
didik aktif dalam belajar mengajar, Guru hanya memberi contoh pokok materi
pelajaran. hendaknya Guru menguasai 3M yang menjadi Motto metode Al-Bayan. Yaiitu
Mudah,memahamkan dan menyenangkan.;
- Metode
ini disertai latihan huruf asli dan yang dinamakan huruf.;
- Anak
langsung baca dengan jelas mulutnya buka 3 jari dan suaranya lantang dan tidak
boleh mengeja,;
- Waktu
relatif singkat peserta didik mampu membaca Al-Quran dengan baik, tahqiq dan tartil;
- Disertai
Modul panduan dalam mengajar Al-Quran.
Sebelum kegiatan shilaturohim rutin ini ditutup, ustadz Zain Fuad selaku Ketua Manajemen Metode Al-Bayan Pusat menambahkan apa yang sudah disampaikan oleh ustadz zuhdi sekaligus menanggapi pertanyaan dari peserta. “terkait metodologi pengelolaan pembelajaran Al-Qur’an di sekolah, pengelolaan kelas pembelajaran Al-Qur’an tentu berbeda dengan penerapan di TPQ, guru ngaji harus lebih teliti dan memahami kondisi siswa serta psikologisnya sebelum pemetaan kelompok (Halaqah) Al-Qur’an. Karena banyak ditemukan satu kelas belum tentu memiliki kemampuan baca Al-Qur’an, padahal dari segi jenjang mereka sudah dewasa (SMA) dan tidak memungkinkan jika para santri mengulang ke kelas I’dad (persiapan) pembelajaran Al-Qur’an”.
Ketua Umum DPC FKPQ Kota Malang itu mengemukakan, “selain pengelolaan manajemen kelas pengajian, pengelolaan manajemen lembaga juga sangat penting, apalagi diera saat ini. Guru ngaji dituntut melek teknologi informasi, karena semua yang berhubungan dengan LPQ sudah berbasis tenologi, seperti aplikasi EMIS, SIKAP dan tentu pengelolaan lembaga secara administrasi juga saat ini sudah mulai menjadi perhatian masyarakat. Maka sudah sewajarnya guru ngaji sudah mulai menata niat, selain Jihad waktu dan tenaga melayani santri juga berjihad menata manajemen lembaga agar menjadi lebih baik, lebih dimintai masyarakar dan keikhlasanya semakin meningkat karena semua sudah tertata dengan rapi”.