![]() |
Pengurus FKPQ Kota Malang saat berkoordinasi dan shilaturohim di Ustadzah Jamilah Bumiayu Kedungkandang |
Ustadzah Jamilah, demikian beliau disapa, memegang teguh keyakinan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain.
Sebuah hadits Rasulullah SAW menjadiLandasan hidupnya: Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan Manfaat bagi manusia. (HR. At-Tabari).
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bumiayu, Malang, Ustadzah Jamilah tidak serta merta memikirkan tentang membangun rumah untuk dirinya sendiri.
![]() |
Mushalla Al-Majid Bumiayu Kedungkandang Kota Malang |
Hatinya tergerak untuk mendirikan sebuah mushalla, tempat di mana anak-anak dan umat Islam di sekitar rumahnya dapat belajar mengaji dan memperdalam ilmu agama.
"Saya saat itu sama sekali belum memiliki pikiran bagaimana bisa membeli tanah 2 kapling, yang satu untuk rumah dan satunya untuk mushalla, karena uang yang dimiliki pas-pas, cukup untuk 1 kapling itupun kurang," ujar Ustadzah Jamilah, mengenang masa-masa awal perjuangannya.
Namun, keyakinan dan niat yang tulus selalu berbuah manis. Ketika ditanya oleh pengembang perumahan tentang rencananya, Ustadzah Jamilah dengan mantap menjawab bahwa ia akan membeli dua kapling tanah. Satu kapling akan diperuntukkan untuk mushalla, yang akan digunakan untuk kegiatan mengaji anak-anak dan umat Islam di sekitarnya.
"Qadarullah, yang awalnya uang itu akan digunakan untuk membangun mushalla, ada hamba Allah yang bermurah hati membelikan tanah dan membangunkan mushalla dan pengelolaannya seluruh diserahkan kepada saya," kisah Ustadzah Jamilah dengan penuh syukur.
Mushalla impian Ustadzah Jamilah pun berdiri megah. Lebih dari itu, mushalla tersebut menjadi pusat kegiatan mengaji anak-anak dan masyarakat.
Hampir 40 santri aktif, terdiri dari santri sore untuk anak-anak TK dan santri malam untuk siswa SMP dan SMA atau sederjat belajar mengaji di sana.
Kisah Ustadzah Jamilah adalah cerminan dari kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi: Ana 'inda dhonni 'abdi bi (Aku (Allah) senantiasa bersama dengan prasangka hambaKu kepadaKu).
Ustadzah Jamilah berprasangka baik kepada Allah SWT, dan Allah pun memberikan jalan terbaik untuk mewujudkan impiannya.
Kisah inspiratif ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap manusia memiliki cita-cita dalam hidupnya. Untuk meraih cita-cita tersebut, kita harus memiliki keyakinan yang kuat dan senantiasa berhusnudzan (berprasangka baik) kepada Allah SWT.
Insya Allah, Allah akan memberikan jalan terbaik untuk mewujudkan impian kita.
Semoga kisah Ustadzah Jamilah ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu berbuat baik dan memberikan manfaat bagi sesama.