إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى الله
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْراً
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ يَاأَيُّهاَ
الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِوَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ
بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
أَمَّا بَعْدُ؛
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah,
atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Nikmat iman, nikmat Islam
dan nikmat dapat membaca firman-firman-Nya yang terangkum dalam al-Quranul
Karim. Itulah nikmat terbesar dalam hidup ini. Nikmat paling istimewa karena
tanpanya, nikmat yang lain tidak akan berguna.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Juga kepada para shahabat, tabi’in
dan orang-orang yang teguh mengikuti sunah Rasulullah sampai hari Kiamat.
Rasulullah senantiasa menasihatkan taqwa
dalam setiap khutbahnya. Maka, khatib pun akan mengikuti sunah Beliau dengan
menasehatkan wasiat serupa. Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada
Allah. Berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dengan penuh cinta dan
tidak asal gugur kewajiban semata. Berusaha meninggalkan larangan-Nya,
juga dengan penuh cinta meski sebenarnya nafsu sangat menginginkannya.
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Akhir-akhir ini, di saat musibah sedang
melanda negeri ini banyak sekali permasalahan yg dihadapi dan membutuhkan solusi
agar semua berjalan dengan aman dan tentram. Mulai dari disekitar lingkungan
kita berada, sampai negeri ini yang notabene adalah pemerintah sebagai
penanggungjawab agar masyarakat tetap aman dalam beraktifitas. Menuju bangsa Indonesia
keluar dari ujian dengan penuh kemenangan.
Ujian yg dihadapi negeri saat ini adalah mengahadapi
bahaya Corona, disaat pemerintah berusaha memberikan ketentraman pada semua warga
negara maka kita sebagai Rakyat harus senantiasa mendukung segala kebijakan
yang sudah di programkan oleh pemerinah (presiden), sebagai wujud ketaatan kita
kepada pemimpin kita, sebagaimana firman Allah swt.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
"Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu." (QS. An Nisa' [4]: 59)
Dalam ayat ini Allah menjadikan ketaatan kepada pemimpin pada
urutan ketiga setelah ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya. Namun, untuk pemimpin
di sini tidaklah datang dengan lafazh perintah "taatilah" karena
ketaatan kepada pemimpin merupakan ikutan (tâbi') dari ketaatan kepada Allah
dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, apabila seorang
pemimpin memerintahkan untuk berbuat maksiat kepada Allah swt.
Adapun jika mereka memerintahkan kita untuk bermaksiat kepada
Allah, maka kita dilarang untuk mendengar dan menaati mereka. Karena Rabb
pemimpin kita dan Rabb kita (rakyat) adalah satu yaitu Allah Ta'ala oleh karena
itu wajib taat kepada-Nya.
Apabila mereka memerintahkan kepada maksiat maka tidak ada
kewajiban mendengar dan taat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ
“Tidak ada kewajiban taat dalam rangka bermaksiat (kepada
Allah). Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma'ruf (bukan maksiat)." (HR.
Bukhari no. 7257)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,
عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ
، فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ
فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ
"Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara
yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila
diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan
taat." (HR. Bukhari no. 7144)
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Apa yang terjadi
saat ini, keadaan yang melanda negeri dan negeri lain di bumi ini membutuhkan
kebersamaan dan bahu membahu membangun negeri ini walau masih dalam keadaan yg
tidak menentu, apa yg dilakukan pemerintah sama sekali tidak ada unsur bermaksiat
kepada Allah swt. Terutama dalam pemecahan solusi yg terjadi di negeri ini. Jika
tidak ada ketaatan pada pemimpin, maka yg terjadi adalah sebuah kekacauan, bisa jadi akan muncul pertumpahan
darah dan terjadi korban pada sesama kaum muslimin. Jangan sampai ujian yg melanda
negeri ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin negeri ini kacau balau.
Ingatlah bahwa darah kaum muslimin
itu lebih mulia daripada hancurnya dunia ini. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ
قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
"Hancurnya dunia
ini lebih ringan (dosanya) daripada terbunuhnya seorang muslim." (HR. Tirmidzi)
Kalaupun ada orang-orang yang
menyerukan melawan pemimpin (presiden), maka berilah nasehat, jika ia
menganggap pemimpin bangsa ini dholim, maka berilah ia nasiehat untuk bersabar,
sebagaimana yang disampaikan Sahabat 'Amr bin 'Ash berkata kepada putranya,
Abdullah:
عن عمرو بن العاص رضي الله عنه أنه قال
لابنه عبد الله: يا بني! سلطان عادل خير من مطر وابل، وأسد حطوم خير من سلطان ظلوم،
وسلطان غشوم ظلوم خير من فتنة تدوم
“Wahai anakku, pemimpin yang adil
itu lebih baik dibandingkan dengan hujan yang deras, macan yang buas lebih baik
daripada pemimpin yang zalim sedangkan pemimpin yang sangat zalim itu masih
lebih baik dibandingkan dengan fitnah yang permanen (dikarenakan tidak ada
pemimpin sama sekali).”
Jama’ah sholat jama’ah yg di Rahmati
Allah swt.
Dalam khutbah yang singkat ini, mari kita
Bersama-sama berupaya menjaga ukhuwah wathoniyah dan Islamiyah. Dengan cara
mentaati pemimpin kita. Disaat kondisi yang tidak menentu, maka wajib bagi kita
mentaati satu komando. Kalaupun ada kebijakan yang (menurut kita) tidak tepat
sasaran, maka itu harus dievaluasi, dengan kondisi saat ini, apa saja bisa
terjadi, semua memiliki kepentingan, namun wajib bagi kita sebagai rakyat untuk
menjaga marwah pemimpin kita, dan menjaga lingkungan kita agar tetap aman dan
tentram.
وَالْعَصْرِ
﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ
اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ
وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ,
وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ للهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
الْحَمْدَ لله الَّذِي أَنَارَ قُلُوْبَ
عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ بِنُوْرِ كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ وَجَعَلَ الْقُرْآنَ
شِفَاءً لِمَا فِي الصُّدُوْرِ وَهُدَى وَرَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَي خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِ نَا
مُحَمَّدِ النَّبيِّ الْعَرَبِيِّ اْلأُمِّيِّنَ اَلَّذِي فَتَحَ اللهُبِهِ
أَعْيُناً عُمْياً وَأَذَاناً صُمًّا وَقُلُوْبَاً غَلْفاً وَأَخْرَجَبِهِ
النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَي النُّوْرِ. صَلاَةً وَسَلاَماً دَائِمَيْنِ
عَلَيْهِإِليَ يَوْمِ الْبَعْثِ وَ النُّشُوْرِ وَعَلَىآلِهِ الطَّيِّبِيْنَ
اْلأَطْهَرِ وَأَصْحَابِهِ اْلأَبْرَارِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ إِلَي
يَوْمِ الدِّيْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواصَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمً
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ
بَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِوَمَنْ تَبِعَهُ بِإحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اَللَّهُمَّاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ
أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.اَللَّهُمَّ لاَتُزِغْ
قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ
أَنتَ الْوَهَّابُ.اَللَّهُمَّاغْفِر لَناَ وَلِوَالِديْناَ وَلِلمُؤمِنِينَ يَومَ
يَقُومُ الحِسَابُ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ
وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّبُ الرَّحِيْمِ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي
الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ
عِبَادَ الله،إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ
Oleh: Ust. Ahmad Zain Fuad/Khutbah Jumat